"Sepertinya kau sering bermimpi buruk lalu sakit." Kata Ghirel sembari menyuapi Afka dengan bubur buatannya. Untungnya Afka makan dengan cukup lahap tanpa mengeluhkan apapun.
"Ya, beberapa kali." Afka memicingkan matanya, memperhatikan gerak-gerik Ghirel yang cukup mencurigakan. Ada yang salah dengan gadis itu.
"Kau merindukan Ghirel, bukan?" Tanya gadis itu.
Afka terdiam. Ya, dia sangat merindukan Ghirel bahkan disaat seseorang yang dia rindukan tidur di sampingnya. Afka mengangguk, tak tahu harus menjawab apa.
"Ya, aku merindukannya." Jawab Afka.
Ghirel tidak membuka suaranya lagi. Keduanya tetap dalam keheningan untuk beberapa saat hingga bubur yang Ghirel masak telah habis tak tersisa.
"Padahal aku menambahkan garam yang cukup banyak." Kata Ghirel. Dia tidak menyangka Afka akan memakannya hingga habis.