Dor!
Sebuah peluru meluncur dengan cepat, mengarah pada tubuh Ghirel yang sedang menutup telinganya karena terkejut. Semuanya berjalan sangat cepat tanpa kendali. Orang-orang berhambur ketakutan, memilih untuk menjauh dari lokasi. Bahkan ada yang berlari hingga ke dalam mobilnya.
Tetapi tidak dengan gadis dalam balutan dress putih itu. Ghirel terdorong cukup keras ke arah panggung oleh seseorang. Dia sampai terjatuh dengan cukup keras hingga dress putihnya kotor dengan tanah dan noda merah. Seorang laki-laki yang tadinya menindih Ghirel, kini berusaha bangkit dan menunjukkan wajahnya yang sangat datar tanpa ekspresi. Bahkan dia tidak menunjukkan ekspresi kesakitan saat darah menembus kaosnya.
"Al—Varo?" Lirih Ghirel saat mendapati Alvaro yang sedang berusaha bangkit. Darah menetes dari lengan milik Alvaro hingga menimbulkan bercak merah pada dress yang Ghirel kenakan. Tetesan itu semakin deras, membuat Ghirel menelan ludah kasar saat melihatnya.