Chereads / Kenapa Aku Sendirian / Chapter 17 - Desa pinggiran...

Chapter 17 - Desa pinggiran...

Lalu sampailah mereka di desa pinggiran wilayah kerajaan ketiga. Desa itu hanya ada beberapa penduduk yang tinggal di sana, dan mereka bekerja sebagai petani gandum yang sesuai dengan tanah dan cuacanya.

"Akhirnya sampai juga di desa ini," Nero melihat-lihat apa ada penginapan di sekitar situ.

"Hehehe.. nama desa ini adalah desaaa tepi..." Katanci melipat kedua tangan-nya di dada sambil melihat penduduknya.

Lyra bertanya sebelum masuk desa, "kenapa desanya bernama desa tepi?". Lalu Katanci menjawab dengan santai,

"Dulu desa ini ada di sebelah kerajaan keempat, namun desa ini di usir dari kerajaan keempat dan pindah ke wilayah kerajaan ketiga, alasan-nya masih belum di ketahui dan menjadi misteri!" Katanci mengayunkan tangan-nya seperti gurita yang menari.

Lyra tidak bisa masuk karena dia dikenali banyak orang jika berganti Rira dia akan terkena dampaknya karena dia mirip Lyra. Nero menyarankan untuk memakai topeng dan jubah milik Neko.

Nero mendapatkan jubah dan topeng Neko saat dia berada di panti saat dia menghilang tiba-tiba dan pada saat ia pergi ke panti dan kembali ke lokasi Rira dia melihat Katanci yang sedang mendekati Rira karena tinggi badan-nya yang jauh lebih tinggi dari pada Rira.

Setelah berganti dengan Rira mereka pun segera ke tempat penginapan dan beristirahat sambil bercerita pengalaman Katanci lagi. Mereka pergi makan terlebih dahulu sebelum mereka pergi untuk mandi di pemandian air panas.

Setelah itu mereka berpisah untuk mandi di pemandian air panas, Lyra menyuruh Katanci dengan Loss untuk mandi di pemandian air panas milik ruangan pria. Sedangkan Lyra masuk ke kamar mandi wanita untuk berbicara kepada Rira panjang lebar.

Lyra berganti dengan Rira dan menyuruhnya untuk menitiskan 3 darah dari jari telunjuk tangan kirinya untuk membuat dia terpisah sentuhnya dari tubuh Rira.

Setelah Rira melakukannya, Lyra dan Rira terpisah seutuhnya tanpa memberitahu hal itu kepada Katanci dan Nero. Rira dan Lyra melepaskan pakaian mereka untuk pergi berendam.

"Lyra, aku senang bisa melihatmu di tempat ini dari pada di tempat yang penuh darah saat kau memanggilku untuk pertama kalinya." Rira sedikit cemberut.

Lyra ingin menggatakan sesuatu kepada Rira tapi dia masih belum tahu apa yang akan terjadi nanti jika dia bertanya hal yang menurut Rira aneh. Di lain tempat...

Setelah Nero makan di penginapan dia berniat mandi di pemandian air panas di ruangan pria tapi niatnya sedikit berubah tapi tetap sejalan yaitu pergi ke sungai untuk mandi.

"Aku mandi di sungai ini pasti lelucon!," Nero terlihat kesal karena mandi di sungai sedangkan pemandian air panas di penginapan untuk di ruangan pria di kuasai oleh Katanci dan Lossnya,

"Siapa pun yang masuk bakal ku makan!! hahaaaa..." Katanci menikmati pemandian-nya bersama Loss yang duduk di pintu depan untuk mencegah siapa pun masuk.

Nero berniat mandi di ruangan wanita tapi saat dia lepas baju dan hanya tinggal handuk yang ia pakai terlihat Rira dan Lyra terpisah dan bermain satu sama lain sambil berbicara mengenai sihir.

"BERANI-NYAAAAAA KAU MASUK KEMARI!!! JIKA KAU MASUK SEKALI LAGI PASTI AKAN KU PENGGAL KAU!!" Lyra mengusir Nero sambil mengancamnya.

Nero yang masih menggunakan handuk, dia diam-diam masuk ke pemandian ruangan wanita untuk mengambil bajunya. Nero perlahan-lahan membuka pintu, lalu dia menunduk dan berjalan merangkak supaya tidak ketahuan.

Setelah berhasil dia segera berdiri dan langsung lari dan menutup pintu dengan keras sampai-sampai penginapan ini mau roboh karena Nero.

Jadi terpaksa Nero mandi di sungai yang sangat dingin dan gelap yang membuatnya ragu untuk mandi di sungai, Nero juga bingung, "Lyra dan Rira bisa terpisah tapi kenapa tidak dari dulu?"

Rira bertanya kepada Lyra tentang masa kecilnya karena ada beberapa yang tidak bisa Rira ingat apalagi saat umurnya sepuluh tahun.

Rira tidak mengingat apa-apa saat umurnya sepuluh tahun, dia bertanya kepada Lyra apa yang terjadi pada hari itu. Karena semenjak hari itu dan umur itu seluruh penduduk membenci Rira.

Lyra merenung sambil menatap air yang ada di depan-nya. Lyra menyuruh Rira untuk kembali ke kamarnya sebelum nanti sakit karena suhunya yang dingin.

Rira membantah kalau dia berada di pemandian air panas jadi dia tidak mungkin sakit. Lyra membekukan pemandian-nya supaya Rira kembali ke kamarnya. Dengan wajah yang sedih Rira kembali ke kamarnya tapi dia tidak bisa karena dia ikut membeku.

Setelah di cairkan Rira kembali ke kamarnya,

"Katanci, jika kau dengar aku ingin bilang ini kepadamu, terima kasih temanku." Lyra berterima kasih kepada Katanci di pemandian ruangan pria yang berada di samping pemandian ruangan wanita.

Katanci yang mendengar itu terasa sangat panas atau wajahnya dan badannya yang memerah sampai-sampai air di pemandian air panas ikut mendidih.

Katanci begitu senang mendapatkan pujian dari seseorang yang dikaguminya sejak dulu. Meskipun mereka tidak pernah berbicara satu sama lain meskipun berbicara mereka tetap saja tidak banyak mengobrol karena mereka memiliki misi masing-masing.

Katanci berpikir banyak hal yaitu tentang Lyra dan Rira dua orang berbeda namun memiliki wajah yang sama pernyataan bahwa mereka adalah orang yang berbeda itu masih lah misteri.

Namun, meskipun begitu Katanci tetap senang karena dia bersama mereka berdua dan bersama Nero. Katanci berharap bisa bersama dengan mereka bertiga selamanya dan perasaan itu Katanci berharap dapat didengar oleh dewa-dewa yang ada di dunia.

Di luar cuaca tambah dingin...

Nero bersusah payah berendam di situ meskipun cuacanya yang sangat ekstrem dan dingin namun yang penting dia bersih dan tidak bau takutnya akan dimaki-maki oleh Katanci, Lyra dan Rira.

Suhu dingin tidak begitu mengganggu Nero tapi yang mengganggunya adalah suasananya yang begitu gelap karena sudah malam dan tidak ada suara angin yang mendesis.

"Punya pengalaman baru nih. Berendam di tengah malam saat cuaca dingin! rasanya aku bicara sendiri. Rira anak yang lucu!! APA YANG BARUSAN AKU KATAKAN!!" Nero bicara sendiri dan marah-marah sendiri dengan wajah yang sedikit memerah.

Saat sedang berendam di sungai yang dingin-nya seperti bersuhu nol derajat, dia melihat sesuatu yang menuju ke penginapan kemudian terlihat ada orang yang berlari menuju ke arahnya.

Nero dengan secepat kilat langsung berhenti berendam dan segera memakai pakaian-nya. Saat ingin memakai baju, orang itu berdiri di depan Nero persis dan karena gelap wajah orang itu tidak terlalu terlihat.

"Kamu lagi apa?" tanya orang itu.

"Aku lagi lihat air." Nero sudah selesai memakai pakaian-nya.

Saat bulan bersinar Nero kaget karena yang ada di hadapan-nya adalah Ibunya sendiri yang sudah lama meninggal akibat penyerangan Lyra.