"Haish! Simpan kata-kata itu untuk istrimu dan saksikan bagaimana malaikat maut akan menjemputnya! Mudah sekali kau bilang akan menjadikan seorang wanita baik menjadi istri ke dua!" protes Antony tidak suka.
Martin hanya menyengir mendengar protes sang sahabat karena Antony selalu serius menanggapinya. Tanpa kata-kata lagi, ia lalu pergi meninggalkan pasangan pengantin baru itu.
"Sayang, bagaimana dengan piyama ini?" tanya Redita membalik tubuhnya sambil membawa satu setel piyama untuk Antony. Namun, tiba-tiba pandangan Redita menjadi bingung karena tidak mendapati Martin di samping Antony. "Di mana Martin?" tanyanya.
"Menemui keluarganya. Aku membiarkan dia pergi menemui keluarganya, Sayang." Antony mengangkat kedua sudut bibirnya.
"Hei, dia sedang bertugas. Mengapa dia pergi? Bagaimana kalau Ayah tahu?" Redita mengernyitkan wajahnya.