Antony, dan Elena hanya bisa terdiam memandang Rachel dan Silvia yang melangkah pergi dengan tangan kosong dari restoran itu. Sedangkan Redita langsung berjalan cepat mengekor keduanya.
"Sil!" panggilnya sekali lagi, tapi wanita itu tidak juga menoleh.
Redita makin mempercepat langkahnya. Tidak habis pikir mengapa sahabatnya seperti itu kepadanya. Setelah cukup dekat, wanita itu berhasil meraih tangan Silvia. Wanita itu terpaksa membalik tubuhnya, memandang Redita dengan raut wajah tidak suka karena merasa terganggu.
"Ada apa, sih?!" kesalnya langsung menarik tangannya lepas dari genggaman Redita.
Rachel yang berada di tempat itu menatap keduanya bergantian. Ia terlihat serba salah. Tidak tahu harus berbuat apa.
"Hei, seharusnya aku yang bertanya! Ada apa denganmu? Mengapa kau mengabaikanku, Sil? Bukankah kita berteman?" sahut Redita.