Siang itu Radit sedang berada di sebuah kafe menunggu Watson. Mereka memang berjanji untuk bertemu di tempat itu.
Radit terlihat sangat frustasi. Selain mendapatkan ancaman dari pamannya, ia juga mendapatkan ancaman dari Martin kemarin. Sekarang, pria itu hanya bisa berharap istri Martin sembuh. Jika wanita itu mati, mungkin ia yang akan mati di tangan Martin.
Dari kejauhan tampak dua orang pria memasuki kafe. Mereka adalah Watson dan Arthur. Keduanya mengedarkan penglihatannya ke sekeliling, kemudian beranjak menghampiri Radit setelah melihat pria itu sedang duduk sendiri menyeruput orange jusnya.
"Siang, Radit. Sudah lama?" sapa Watson kepada pria itu.
Radit mengangkat wajahnya dan melihat Watson bersama dengan Arthur berdiri di depannya.
"Ck! Akhirnya kau datang juga!" decaknya kesal. Pasalnya ia sudah menunggu pria itu cukup lama.
Watson hanya terkekeh lalu duduk di depan Radit, diikuti oleh Arthur yang duduk di samping bosnya.