Mendengar hal itu, sontak bola mata Antony melebar. Dia tidak ada niat seperti itu. Lagi pula Redita bukanlah sebuah piala untuk diperebutkan dan sayangnya Antony memang sudah dipilih langsung oleh Merlin untuk menjadi menantunya.
James lalu menoleh kepada Antony. "Bagaimana, An? Bukankah hal ini cukup adil?"
Antony tidak menjawab. Sementara semua orang memandang pria itu dan menunggu jawabannya. Aron menyikut temannya itu.
"Hei An, kau harus menjawab tantangan James!" bisiknya.
"Untuk apa, Ron? Dia tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya," balas Antony berbisik.
"Hei, setidaknya mereka tidak akan menuduhmu yang macam-macam, jika kau menang."
Antony menarik napas. "Iya, jika aku yang menang. Kalau aku yang kalah bagaimana? Mau ditaruh mana mukaku di depan Tuan dan Nyonya? Padahal mereka sudah mempercayakanku, Ron."