Sekitar pukul lima sore, Redita dan Antony baru tiba di halaman mansion menggunakan mobil MPV-nya. Keduanya turun dari mobil berjalan menuju mansion. Redita menoleh ke arah Antony di belakangnya.
"An, kau tidak usah ikut aku ke dalam mansion. Aku ingin istirahat," pintanya. Antony hanya diam tidak berkata apa-apa.
Redita pun tidak berkata apa-apa lagi. Dia kembali melanjutkan langkahnya. Pria bernama Antony Juan Bentley itu ternyata masih mengikuti langkahnya dari belakang. Redita yang menyadari derap langkah Antony, segera menengok kembali ke arahnya.
"Sudah kukatakan untuk tidak mengikutiku!" teriaknya.
"Saya ingin memastikan Anda masuk ke dalam kamar dengan selamat, Nona," katanya. Suaranya terdengar datar.
"Ya Tuhan, mengapa kau jadi seperti ini, sih? Mansion adalah satu-satunya tempat teraman untukku!" teriaknya lagi.
"Tidak bagi saya. Di mana pun kita harus waspada," ucap Antony dengan air muka dingin.