Ben masih termenung di ruang tamu, tak lama kemudian Sean datang menghampiri nya dan mengajak nya makan bersama. Ben pun langsung beranjak dari duduknya, ia segera bergegas menuju meja makan untuk makan malam. Sean yang menyadari hal itu langsung bertanya pada Sean tentang apa yang terjadi padanya.
"Ben, ada apa? Kenapa kau terlihat murung dari tadi?" tanya Sean bingung.
"Mungkin Ben masih kepikiran dengan Emma" seru sang Ibu.
"Apa? Bagaimana Ibu tau?"
Sang ibu menghela nafas. "Sejak kedatangan Emma di rumah ini, Ben selalu bilang ke Ibu kalau dia ingin sekali dekat dengan Emma. Ya Ibu bilang sama Ben, silahkan saja asal Emma belum memiliki kekasih. Tapi sekarang nyata nya Emma malah sudah punya calon suami kan"
Sean terbelalak mendegar ucapan sang ibu. "Apa?! Ben menginginkan Emma? Ben dari awal kan sudah aku katakan kalau Emma itu pacarnya bos aku"
Ben menghela nafas. "Mereka itu baru pacaran doang kan, belum tentu mereka itu jodoh sampai menikah"