Emma masih termenung di dalam kamar, ia terus memikirkan bagaimana caranya menemukan ide untuk nama brand obat kumur yang di katakan oleh Mahesa. Ia tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, jadi mana mungkin ia bisa mendapatkan ide untuk nama brand tersebut.
"Astaga, memangnya aku ini apa? Bisa menemukan nama brand dalam sekejap" gumam Emma kesal.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan di pintu kamar Emma, ia segera membukakan pintu dan di lihatnya calon mama mertuanya sudah ada di hadapannya.
"Emma, kau sedang apa? Ini mama bawakan makan siang untuk kamu, kamu harus minum obat" seru sang mama.
"Mama, kau tidak perlu repot-repot membawakan aku makanan seperti ini. Aku kan bisa makan di meja makan, Ma" sahut Emma sambil meraih nampan yang berisi makanan dari tangan calon mertuanya.
"Tidak apa Emma, lagi pula kau ini harus banyak istirahat"
"Terima kasih ya, Ma"
"Iya sama-sama, Emma. Ya sudah kamu makan dulu ya, Mama mau temani Papa makan siang" seru sang mama.