Chereads / BELIEVE YOURSELF / Chapter 3 - INI MASIH AWAL PERMAINAN

Chapter 3 - INI MASIH AWAL PERMAINAN

™ lepaskan untuk apa yang tidak bisa kamu kendalikan dapatkan apa yang bisa kamu ubah©Min yoongi.

Verellya memulai harinya dimana hari ini hari pertama dia masuk kuliah sebagai murid baru di fakultas IT unpab.

"Hei Lisa apa kamu telah dengar ruangan kita kedatangan murid baru" tanya salah satu mahasiswi di jurusan IT.

"cewek cowek?"

"cewek, tapi dengar-dengar dia dari kalangan bawah dah jelak miskin pula" jawabnya ketus.

"CK dia tidak akan betah di ruangan kita, liat aja nanti".

"hahah, aku setuju" salah satu dari mereka.

"dia hanya perusak Citra ruangan kita".

"tapi di--"

langkah Verellya sangat mengundang banyak orang untuk melihat dirinya merasa asing selalu di perhatiin dia tidak sengaja menjatuhkan pensil yang baru dibelinya.

Dalam ruangan, tepat saat mahasiswi berdatangan satu persatu Verellya duduk disalah satu kursi paling belakang dia hanya sendiri tidak ada yang satupun diantara mereka yang menyapa bahkan melirik.

"Hai, boleh duduk disini?" tanya seorang lelaki berkacamata.

"silahkan kak" jawabnya.

"kamu anak baru?"

"begitulah kak".

"ohk iya aku belum tau namamu siapa?".

"aku Verellya thio mina kak, lantas kakak namanya siapa?" tanyak lagi.

"wow dari keluarga thio? aku Alvaro".

"salam kenal kak".

Alvaro Algi Naruna yang artinya Alvaro (pemimpin) Algi (bijaksana) dia tuan muda dari keluarga Naruna yang termasuk 5 besar berkuasa di kota F. tidak seorang pun yang tau tentang hal itu alvero selalu menutupi marga keluarga dari orang lain, dia tidak ingin menonjol diantara teman-temannya tampilan sederhana membuat dirinya jauh dari kata kemunafikan. banyak yang mengira dia dari kalangan bawah tapi siapa yang menyangka kemampuan dibalik latar belakangnya.

pria yang berpakaian sederhana dilengkapi dengan kacamata rambut kecoklatan tinggi badan 180 cm tubuh yang berbentuk ditutupi rapat-rapat. dibalik semua itu ada keindahan yang tersembunyi.

mereka berbincang dengan ramah, mereka tidak menyadari beberapa pria masuk kedalam ruangan menghebohkan seisi ruangan. Verellya yang menyadari sorakan itu dia menoleh arah pintu tidak ada reaksi dari tubuh dia hanya menonton dari belakang tampa bersuara.

Alvero memperhatikan gerak-gerik Verellya yang tampak biasa saja siapa yang tidak berdebar bila melihat pria tampan dikelasnya bahkan wanita terpopuler di universitas mengagumi keindahan didepan matanya. wanita ini sangat berbeda bahkan 7 pria itu tidak ada yang membuat dia getar sedikit pun walau dia tidak semenarik yang lain tapi dia memiliki selera yang tinggi.

"okey guis tenang tenang hari ini saya menantang kalian untuk mengunci keamanan kampus kita. bila kalian berhasil aku taruhan smartphone ku tapi kalau kalah turutin apa mauku. apakah ada yang berani menantang ku".

semua heboh dengan tantangan dari kim Teahyung siapa yang tidak mau dengan ponsel yang sekian juta bahkan audisi terbatas di dunia. tidak seorang pun yang berani melawannya karena mereka tau kemampuan kim Teahyung tidaklah mudah dikalahkan.

"hey bukankah kita kedatangan murid baru, kenapa kita tidak coba aja kemampuannya" ucap salah satu dari mereka.

"benar bangat tuh" jawab yang lain kompak.

JEEDARR

Verellya terkejut dengan ucapan mereka, semua mata tertuju pada Verellya dia semakin gugup dengan situasi sangat tiba-tiba. Alvero memperhatikan kegugupan gadis itu dia lalu berkata "Diam, apa kalian tidak tau malu dengan orang yang masih pertama kali masuk di kampus ini. harusnya kalian yang maju jangan paksakan orang lain" emosi Alvero meningkat, ini diluar dungaan biasanya apa yang terjadi di ruangan dia tidak pernah peduli dengan sekitar tapi ini dia malah membelah gadis biasa yang tidak apa-apanya.

"wow ternyata kamu bisa marah juga" cibir Kim Teahyung.

"Pria julun dan wanita buruk sangatlah cocok sebagai pasangan" sambung Vicken Albert Park. semua orang yang mendengar ucapannya tertawa mengejek.

"kau--"

sebelum Alvero melanjutkan kata-katanya Verellya menahannya dari samping "tenanglah aku tidak apa-apa" ucapnya lembut. Alvero meliriknya sekilas dia mulai tenang saat dia melihat senyum itu.

"aku terima tantangan mu" ucap Verellya lalu dia melirik Alvero "Jika aku menang aku tidak hanya menerima ponsel mu tapi laptop mu juga" dia berhenti sesaat lalu melanjutkan kata-katanya "beri aku kesempatan dua kali". Alvero amat sangat terkejut ini awal gadis itu kuliah tapi malah di tantangan dengan berlebihan.

"hey apa yang kamu lakukan" tegur Alvero.

"kamu tidak mau salah satu dari hadiah itu?" tanyaknya lagi.

"tidak, jangan lakukan ini dia bukan tandingan mu". Alvero semakin kesal dengan kata-kata Verellya.

"Al aku hanya butuh laptop mu, liat aja apa nanti akan terjadi okey".

Verellya mengambil laptop yang diatas meja lalu dia berjalan kedepan dengan tenang duduk disalah satu meja yang disediakan tampilan monitor langsung terpancar di layar besar semua orang bisa melihat aksi mereka.

Kim Teahyung mencibir "Jika kamu menang kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau tapi kalau kalah turutin apa keinginan ku" Kim Teahyung tau dengan kemampuannya tidak ada mahasiswi sejurusan yang bisa mengalahkan asa otaknya.

Verellya tidak menanggapi ucapan pria sombong itu dia hanya fokus dengan monitornya lalu Kim Teahyung berbicara lagi "ini adalah awal pertandingan jika kamu kalah lepaskan kemejamu" semua orang merasa jijik dengan permintaan Kim Teahyung salah satu dari mereka membantah.

"hey apa kamu gila dia begini aja sudah membuat ku jijik apalagi melepaskan kemejanya".

Kim Teahyung hanya tersenyum dia ingin mempermalukan gadis itu. semua orang tidak sabar menunggu sedangkan Lisa mendekat camera smartphonenya yang telah terhubung langsung dengan siaran universitas.

Verellya mengangguk dan tak keberatan.

"bersiaplah untuk laptopmu".

Berita ini menyebar dengan cepat, pendatang cacat IT VS Pangeran tampan, itu adalah kata ucapan pertama yang langsung naik kepermukaan menjadi sangat heboh di seluruh universitas dengan tingkat keramaian maksimal karena ingin menyaksikan semuanya ruangan itu siap merekam, dua orang itu saling duduk berhadapan masing-masing.

"jika kau tak menembusnya dalam waktu satu jam, maka kau harus membuka kemeja mu" peringatan terakhir buat Verellya.

Verellya mengangguk pada kata-kata kim Teahyung, ini adalah pertandingan pertama sejak pertama kali masuk di universitas dan ia tak akan kalah semudah itu.

"Mulai"

Semua orang menonton melalui layar lebar banyak juga dari handphone mereka juga tegang. wajah serius dari dua orang yang ada dilayar membuat jantung mereka berdebar. jari-jari ramping Verellya menari cepat diatas keyboard dengan kecepatan luar biasa, kode-kode rahasia dan deretan angka berganti cepat. matanya menatap lurus pada satu fokus yang tak akan putus, ini adalah salah satu hal yang ia sukai dan ia tak akan berhenti sebelum menang.

suara-suara jari dari atas keyboard menyisakan kesepian yang menekan. tak ada satupun yang berbicara semua mata menatap fokus pada layar, kecepatan jari dari keduanya sungguh luar biasa. mengundang kekaguman dan desakan hebat ini adalah pertama kalinya mereka menemukan lawan seimbang untuk Kim Teahyung.