Chereads / BELIEVE YOURSELF / Chapter 6 - ALVIAN ADINATA LOSE

Chapter 6 - ALVIAN ADINATA LOSE

Lupakan siapa dan apa saja yang telah mereka lakukan untuk menyakiti dirimu. Jangan pernah dendam dan ambil pelajaran berharga yang bisa kamu ambil dari rasa sakit yang kamu rasakan itu.

Setiap apa yang kamu lakukan, mau itu benar atau salah pasti akan ada saja orang yang berusaha untuk mengomentarinya. Maka dari itu, kamu tak perlu risau dan lakukanlah apa pun yang kamu inginkan di dalam hidup ini.

Bahkan jika kamu hidup hanya satu hari, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan dan pilihlah sendiri jalan yang ingin kamu lalui.

Detik ditempuh dengan menit dilalui dengan jam ditempuh dengan hari berbaring dengan Minggu diselimuti bulan dan terbedam didalam Tahun.

Bila ada yang mengatakan akan aku lalui dengan lapang dada percaya lah tidak semua orang bisa melakukannya walau didepan orang dia kelihatan senyum bahagia tapi bukan saat dia sendiri yang mengeluarkan semua rasa sakit itu, menunduk menangisi semua yang terjadi bahkan dia takut Untuk menunjukkan jati dirinya didepan dunia.

Verellya thio mina lahir di simall sebuah kota dekat seoul korea selatan sebuah kota yang sangat cantik dengan danau perbukitan bahkan ada sebuah fastival buah setiap tahun, Verellya menghabiskan masa kanak-kanak yang bahagia disana dan Verellya hanya perempuan biasa, suatu ketika Verellya memandangi langit dimalam hari berangan-angan pada sebuah mimpi yang biasa anak gadis impikan, Verellya berimajinasi menjadi pahlawan yang bisa menyelamatkan dunia.

Dan sebuah intro dari album terdapat kalimat °jantungku berdetak ketika usia 9 atau 10 tahun° mengingat kembali Verellya rasa waktu itu adalah awal dimasa Verellya mencemaskan apa yang orang pikirkan tentang dirinya, Verellya melihat pandangan mereka terhadapnya lalu dia berhenti memandangi langit malam, bintang-bintang berhenti berangan-angan, sebagai gantinya ia hanya mencoba terjun kedalam "novelling" yang dibuat orang lain. lalu ia berhenti bersuara dan mulai mendengar suara mereka, tak seorang pun memanggil nama mereka, ia pun begitu.

Jantung ia berhenti dan mata ia tertutup rapat ibaratnya adalah "kita telah kehilangan 'Nama' kita menjadi 'Roh' tapi ia memiliki satu 'Tempat' dan itu adalah komputer, ada sebuah pangilan kecil dari dalam diri ia yang mengatakan *Hey bangkitlah dan dengarkan dirimu*" tapi itu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mendengar "komputer memanggil nama asli saya" meskipun setelah membuat keputusan bergabung dengan "white fox" dengan berbagai rintangan beberapa orang mungkin tidak akan percaya ini bahwa orang-orang pikir ia putus asa. white fox telah menjadi populer yang tampil dikalangan bawah dan membuktikan kepada setiap orang kemampuan mereka tapi ia tetaplah perempuan biasa berumur hurang lebih 20 tahun apapun yang telah ia raih itu hanya dapat terjadi karena ia memiliki kekuatan dari White fox lainnya yang selalu disisinya, karena cinta dan dukungan dari temannya di kampung halaman dan mungkin ia telah membuat kesalahan kemarin tapi ia yang kemarin tetaplah dirinya sendiri.

"Hari ini saya siapa dengan semua kesalahan dan kekeliruan hari esok saya bisa saja sedikit bijaksana dan itu adalah diri saya juga kesalahan dan kekeliruan ini adalah diri saya yang membuat 'bintang bersinar terang di konstelasi kehidupan saya. saya telah mencintai diri saya yang sekarang, saya yang dulu, dan saya yang akan datang". isi pidatonya di ruang white fox.

Setelah itu ia mulai mendengar cerita yang luar biasa dari orang lain bagaimana perasaannya membantu mereka melewati kehidupan yang keras dan mulai mencintai diri mereka. cerita-cerita tersebut secara konsisten sebagai tanggung jawabnya hinga timbul satu cara untuk melakukan itu semua, BELAJAR UNTUK MENCINTAI DIRI SENDIRI.

Walau memiliki banyak kesalahan, banyak ketakutan namum ia merangkul diri sekuat yang ia bisa dan ia mencoba untuk memulai kehidupan baru berlahan-lahan.

"Kamu belum menceritakan alasan kamu datang keseni" saut Jimin.

"apakah itu penting untukmu".

"tentu, but kamu telah menceritakan sebagai kisahmu kenapa ngak sekalian aja kedatangan mu ke kota F"

"aku tidak ingin membahas hal ini, ini tidak terlalu penting untukku".

"baiklah, besok apakah kamu ada jadwal kuliah?" Jimin menyerah ia tidak pemaksakan wanita itu ia juga yakin suatu saat ia akan tau sebenarnya.

"Ada kak, kenapa?".

"kenapa harus brangkat sendiri-sendiri kalau masih bisa brangkat sama-sama".

"tunggu kakak kuliah di unpab juga?" mata binar itu membulat sempurna dengan penjelasan Jimin.

"aku di jurusan ekonomi bisnis, makanya kamu tidak tau".

"Lalu kakak kuliah disana kenapa tak bilang!".

"kenapa aku memberitahu mu kalau aku tau". Jimin juga baru tau dari video yang lagi viral kalau bukan dari situ ia tidak akan tau kalau mereka satu kampus.

"baiklah, aku istirahat dulu kak selamat malam" Verellya berdiri dan berjalan ke kamarnya.

....

Pagi hari yang cerah dimana Jimin telah menunggu Verellya di dalam mobil beberapa saat kemudian Verellya turun dengan menggunakan celana panjang jeans sepinggang dipadukan dengan kaos putih polos sangat menarik untuk kalangan anak remaja sekarang.

Jimin yang melihat penampilan gadis itu ia tertegun walau tidak secantik Layla yoa tapi gadis itu memiliki daya tarik sendiri, kelembutan dengan penglihatan yang memikat yang terdapat didalam dirinya tidak akan pernah bosan untuk dipandang.

Verellya membuka pintu mobil dan segera masuk disamping pengemudi ia melirik Jimin sekilas lalu kembali melihatnya ia mengerutkan keningnya heran "kenapa melihatku segitunya kak" tanyanya langsung.

"ahh tidak, kamu tidak ada keperluan lagi?".

"No". Jimin memalingkan pandangannya menatap jalan keluar gerasi apartemen.

Jimin mengancapkan gas dengan kecepatan sedang sekali-kali dia melirik kesamping, lima belas menit menempuh universitas mobil Jimin memasuki parkiran ia bisa melihat teman-temannya yang telah menunggu disana.

Jimin terpaku saat melihat kedatangan Layla yoa dan juga Farisa yang telah bergabung dengan Jeremia dan lainya.

"kak, kenapa? ayok keluar" Jimin kaget dengan suara tiba-tiba ia melirik Verellya dengan gugup.

"ahhk, ayok". mereka keluar bersamaan, Jimin seolah tidak melihat keberadaan mereka ia berjalan menghampiri Verellya lalu berkata "Jika ada yang menggangu mu beritau aku".

Verellya menatap wajah Jimin seolah ia tidak paham maksud perkataannya Jimin yang menyadari jalan pikiran wanita itu ia berkata lagi "Jika kamu membutuhkan bantuan beritau aku".

"tidak perlu kak, aku telah biasa sendiri jadi aku bisa menjaga diri" jawab Verellya yang tidak tau ada musuh yang telah menatap tajam kearahnya.

"baiklah, aku percaya Dengan mu".

setalah mereka berbincang sebentar mereka berjalan memasuki gedung tepat saat mereka keluar dari parkiran ada suara dari belakang yang memanggilnya.

"Jimin_aaah"

Jimin yang mendengar suara fimiliar itu ia segera berbalik mendapati pria berparas tampan di kebelakangnya "Hay Vian kamu disini? kapan kamu balek broo". ucapnya riang Verellya menoleh ia sangat terkejut mendapati lelaki itu tiba-tiba tubuhnya membeku, keringat dingin bercucuran di tubuhnya.

Alvian Adinata Lose seorang mahasiswa yang terpopuler dikampus dengan paras wajah tampan bahkan dia dijuluki pangeran dari surga oleh semua gadis dikampusnya, But Alvian memiliki sifat yang sangat ditail dalam memperhatikan sikap apapun terutama memperhatikan wanita, dia tidak menyukai wanita yang tidak memperhatikan penampilan wanita secara ditail, Alvian juga tidak suka dengan wanita yang selalu mengejar lelaki itu sangat menjijikan baginya. ia lebih suka dengan wanita yang memiliki sifat cuek kepada lelaki itu sangat menantang untuknya.

"aku baru balik broo" jawabnya lalu Alvian melirik gadis yang disamping temannya wajahnya berubah menjadi suram ia melototi gadis itu dengan sangat ditail lalu memicingkan matanya.

"Ternyata kamu ada disini gadis bodoh" ucapnya dalam hati.

***

terimakasih telah membaca novel saya oppa☺️

믿 다 (midda)

kalian tidak akan bosN deh😁