Chereads / BELIEVE YOURSELF / Chapter 7 - BAHU UNTUK BERSANDAR

Chapter 7 - BAHU UNTUK BERSANDAR

Bahu Untuk Bersandar

"Dunia tidak mengajarimu cara bermimpi, apalagi benar-benar membiarkanmu melakukan hal itu. Lucunya, itu benar-benar menyalahkan Anda ketika Anda tidak bermimpi besar. Tetapi ingatlah bahwa itu bukan kesalahan Anda, dan bahwa hidup kadang-kadang sulit. Setiap orang membutuhkan seseorang untuk bersandar dan bergantung, dan itu tidak masalah. Jika seseorang mengalami masa-masa sulit, jadilah pundak bagi mereka untuk bersandar dan jangan takut untuk meminta bantuan sendiri. Inilah satu-satunya alasan mengapa saya mulai membuat musik. Saya benar-benar berharap lagu-lagu saya dapat memberdayakan orang. "

Kesalahan adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan dan setiap orang pun pasti pernah membuat sebuah kesalahan di dalam hidupnya. Dari kesalahan itulah, seharusnya kamu bisa mengambil sebuah pelajaran dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi. Tidak perlu merasa malu karena mungkin dari kesalahan itulah, kamu bisa berdiri dan menjadi dirimu sendiri seperti sekarang ini.

Motivasi yang selalu di dengar oleh Verellya, ia pernah mendapat gertakan dari seorang pria yang menjatuhkan harga dirinya di depan umum, ia selalu sadar bahwa ia berbeda dari yang lain ia memiliki ketidak sukaan terhadap pelajaran diwaktu sekolah bahkan dia dijuluki sebagai wanita yang tidak tau malu, bukannya dia tidak berusaha mengubah nasib hidupnya, setiap ia melangkah ia selalu mendapat dorongan agar mundur.

Air mata selalu memenuhi harinya bahkan temannya yang selalu bersamanya lebih dari kata dua tahun bahkan lima tahun tidak pernah merasakan kehangatan dari mereka, setiap hari itu muncul ia selalu berkata dalam hati "ini bukan akhir dari segalanya, aku tidak seharusnya lemah, ini telah menjadi makanan ku setiap hari, jika suatu saat nanti pun bumi akan berbalik hidupku tetaplah seperti ini, bila aku membiarkan mereka menghujat ku setiap hari maka akan aku pastikan semua kendali dalam hidup akan aku permainkan seperti mereka yang memainkan catur sesuka hati menyakiti bahkan tidak memikirkan perasaan orang lain sekarang aku yang akan menggantikan permainan ini, bukan sekarang tapi nanti setalah permainan dimulai" kata-kata itu terungkap dalam benak serta hatinya walau bukan sekarang tapi nanti disaat mereka tidak mengingat dirinya lagi.

"Ternyata kamu ada disini gadis bodoh" ucapnya dalam hati.

Verellya hanya terdiam melihat dua pria itu berbincang, sesekali ia mencuri pandang pada pria teman Jimin, obrolan mereka terlalu serius bahkan mereka melupakan keberadaan gadis di sampingnya.

Verellya tidak tahan lagi ia pun meminta ijin untuk pergi, Jimin bahkan lupa dengannya hingga lupa untuk memperkenalkan temannya kepada Verellya.

"tunggu, Verellya ini teman aku namanya Alvian dan Alvian ini Verellya".

mereka hanya senyum pucat, tatapan mereka sangat tajam bahkan Jimin yang menyadari itu terkejut masih pertama kali ketemu, kenapa cara mereka memandang seperti musuh yang sangat dalam.

Jimin berdahem mencairkan tatap mereka yang semakin membara ia lalu memberi isyarat kepada Verellya untuk pergi, setalah cukup jauh jarak mereka Jimin bertanya kepada temannya.

"Kenapa menatapnya seperti itu?".

"tidak, sejak kapan kamu kenal dia?".

"masih sekitar seminggu".

"ohh" balasnya ketus dia baru tau temannya ini mengenal gadis itu masih seminggu tapi kelihatannya sangat akrab.

Verellya memasuki kelas, hal pertama yang ia dapatkan ialah Alvero yang habis di-bully Kim Teahyung.

"apa yang kamu lakukan?" tanyanya.

"ti-tidak, aku hanya memastikan dia baik-baik saja" Kim Teahyung yang terkejut dengan suara lembut itu ia langsung gugup untuk menjelaskannya.

"bahkan untuk memastikan keadaan pun kamu tidak diijinkan!" kata-kata penas itu keluar dari mulut Verellya ia mencemooh dan melanjutkan kata-katanya "ini untuk terakhir kalinya, jika hal ini terulang lagi liat apa yang bisa aku lakukan kepadamu".

wajah tampan Kim Teahyung seketika gelap, ia merasa terhina dengan kata-kata Verellya dengan tatap yang dingin ia berbicara tajam "bahkan kamu tidak tau siapa aku?, Ck kamu hanya gadis bodoh yang tidak tau asal usul dari mana, jika aku berkata ia pada pihak kampus, satu menit aku bisa mencampakkan mu dari sini, nona".

semua seisi ruangan tegang seakan udara berhenti, mereka melihat Kim Teahyung dan kembali menatap Verellya dengan tajam.

"Jika hal itu terjadi, maka aku sangat beruntung untuk keluar dari kandang anjing dikampus ini". Verellya berkata dengan tenang, jika saja dia tidak bertemu dengan pria itu tadi, hal ini tidak akan ia lakukan.

"Jangan menyesal atas perbuatan mu" kim Teahyung melangkah melewati pintu masuk tempat Verellya berdiri, Dengan gerakan kaku ia mendorong tubuh gadis itu kesamping yang menutupi sebagian pintu masuk, Verellya hilang kendali ia pun terjatuh ke lantai. "bruuk".

sedangkan disisi lain Jimin fokus dengan bukunya walau ia terlihat tenang tapi siapa yang mengira dengan kondisi hati kecilnya.

Alvian menghampiri dia lalu berkata "broo tadi aku dengar kalau kampus kita kedatangan murid baru? di jurusan mana?".

Jimin menatapnya heran biasanya juga tidak kepo nih anak, kenapa sekarang malah ingin tau tentang murid baru, emang ini kampus tertutup yang tidak bisa datang dan pergi.

"kenapa?". balas Jimin males ia kembali menatap bukunya.

"Apa gadis yang bersama mu?".

"lalu"

"tidak, hanya memastikan saja".

Jimin kembali menatapnya lalu berkata "jangan ganggu dia" hanya kalimat itu yang di sampaikannya dan pergi dari sana.

"kenapa? kamu menyukainya?".

"tidak dan bukan urusanmu".

Alvian merasa heran dengan sikap Jimin ia baru kali ini bersikap dingin terhadapnya "ada apa suasana hatinya" batin Alvian Adinata Lose.

Jimin yang pergi dari sana ia tidak sengaja melihat Kim Teahyung berjalan kearah petinggi kampus dengan wajah gelap.

Jimin mengerutkan keningnya, berpikir sejenak lalu ia mengejar lelaki itu. "Kim Teahyung" soraknya dari belakang.

Kim Teahyung yang mendengar suara fimiliar itu ia menoleh ke belakang.

"ada apa kamu ada masalah?" tanya Jimin yang telah bisa ia baca dari mata lelaki itu.

mereka berdua adalah sahabat mulai dari kecil tidak bisa dibayangkan mereka selalu di tempatkan di sekolah yang sama bahkan orang tua mereka telah akrab satu sama lain, kasih sayang mereka sama ditunjukkan dengan sikap aneh, tapi tidak ada yang menduga bahwa persahabatan mereka sangatlah kuat, banyak yang ingin menghancurkan persahabatan itu tapi itu selalu sia-sia bukan cuma dua bahkan Tujuh pria tampan ini sangat lah kuat dan hati mereka terikat satu sama lain.

"aku ingin mengeluarkan gadis itu dari sini" kata-katanya penuh dengan keyakinan bahkan tekat yang tidak bisa di ganggu gugat.

"siapa?".

"gadis pendatang IT".

Jimin yang mendengar ia langsung kaku, bukankah gadis itu sangat unik dan menarik lalu kenapa harus dikeluarkan, apa yang terjadi padanya.

Jimin menghela nafas panjang ia pun berbicara "jangan sampai itu terjadi, bukankah ia sangat unit".

"Apa, bahkan kamu kenal dia, hyung?".

"bukankah semua telah mengenal dia dikampus ini, bahkan kamu telah menantang kemampuannya". Kim Teahyung hanya diam ia tidak tau harus mengucapkan apa lagi terhadap sahabatnya ini "Jika para Hyung tau keadaan ini, apakah mereka akan mendukung mu?, bahkan Hyung akan marah besar karena kamu sesuka hati untuk mengeluarkan mereka".