=Ami POV=
Satu tahun kemudian.
Aku, Laya, Ayah dan Ibu, dengan ditemani oleh Ge yang sudah memilih untuk menjadi warga biasa, pergi ke Gedung Kuning untuk menjemput kakek yang akan bebas hari ini.
Kami diperlakukan dengan baik. Kami duduk di bangku panjang yang disediakan oleh penjaga ruang bawah tanah khusus untuk kami. Mereka tidak akan bersikap buruk dengan mantan presiden.
Cukup lama, kami cukup penat, karena masih ada semacam pemeriksaan yang dijalani tahanan oleh pasukan keamanan.
Kami tidak bertemu dengan tuan Aidid, beliau adalah tuan Presiden yang baru. Kata Ge, menurut persetujuan elit saat rapat, mereka menginginkan tuan wakil presiden untuk naik hingga waktunya tepat untuk mengubah sistem menjadi demokrasi.
Ge mengatakan kalau dia tidak keberatan sama sekali dnegan keputusan itu, namun dia minta satu hal yaitu untuk sistem pemilihan presiden tetap harus dilakuak oleh rakyat setelah masa tuan Aidid.