=Ami POV=
Tidak lama dari kami pamit untuk undur diri, kami mendengar suara bocah perempuan berteriak dari dalam. Semuanya terkejut, begitu juga dengan tuan Hadiyaksa dan istrinya. Namun mereka tidak mengatakan apapun, hanya mempersilahkan kami untuk pulang dan segera beristirahat di tempat yang layak.
Kurasa itu adalahsuara Netha, tapi kenapa? Teriakannya berbeda dari suara ketika mereka sednag bercanda, lebih pada suara teriakan 'Ketakutan'.
Aku lega karena telah mengatakannya pada tuan Hadiyaksa, aku juga lega karena telah mendapatkan bukti kalau bocah itu, Athan memiliki sesuatu yang istimewa di dalam dirinya yang membutnya dapat merasakan energiku yang seharusnya tidak dapat dirasakan oleh orang awam, terlebih bocah karena pada usia muda mereka masih sangat polos dan tidak ada kemampuan semacam itu.