Chereads / DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk / Chapter 208 - Lagu Rakyat

Chapter 208 - Lagu Rakyat

=Author POV=

"Kamu berbohong," ujar Sam yang menatap Laya lekat-lekat.

Laya tidak berekspresi.

Sam merogoh sakunya, dia ingat selalu membawa sapu tangan bersamanya. "Bukan hal baik jika kamu berpeluh saat cuaca dingin. Masuklah, tubuhmu juga harus menyesuaikan dengan cuaca disini."

Laya mengambil sapu tangan yang diserahkan oleh Sam. Segera dihapusnya peluh yang mulai membasahi keningnya. "Terimakasih," ucapnya lirih.

"Hemm sama-sama," angguk Sam. Dia menengadah menikmati semilir udara malam yang sudah mulai dingin.

Samar, suara burung malam terdengar dari dalam hutan membuat suasana malam menjadi mencekap. Awan putih mulai lalu yang biasanya itu pertanda kalau sudah dini hari. Sam sedikit melirik Laya yang bergeming, hanya menggenggam sapu tangan sambil mengedarkan pandangan tak tentu arah.

Sam mulai menggumamkan lagu rakyat khas wilayah Barat. Itu adalah lagu kesukaannya. Dia bahkan tidak dapat mengingat lirik lagu lain, walaupun ada sangat banyak lagu yang ada di negaranya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS