=Author POV=
Arlan tidak ikut pulang ke Barat bersama dengan Ami dan rekannya yang lain. Dia bersama Raffan masih diminta oleh Presiden Ge untuk bertahan karena ada yang hendak dibicarakan. Sebuah rapat kabinet, begitu tadi yang disampaikan.
Mulanya Arlan tidak begitu minat, dia bahkan sudah hendak melangkah untuk menemani Ami pulang namun Raffan menahannya.
"Mungkin ini akan menjadi kesempatan kita untuk kembali bekerja sama. Bisa jadi juga ini adalah kesempatan terakhir untuk kita dapat menjadi saudara." Raffan menitik beratkan situasi ini pada keadaan Arlan yang sebenarnya memang telah tidak memiliki siapapun.
"Kukira kamu akan bersedia membantunya menjadi pemimpin. Bukankah kamu salah satu pelopor dari pemberontakan ini?" kalimat Raffan selanjutnya sedikit menggelitik.
"Sejak awal aku hanya menginginkan perubahan dan keadilan untuk warga. Aku tidak ingin kembali menjadi penghuni Gedung Kuning." Arlan masih mantap dengan pendiriannya.