=Ami POV=
Aku masih memijat pelan dahiku. Kini aku berada di sebuah ruangan tempat adikku baru saja terbangun ari pingsannya. Hanya kami berdua, para pelayan telah meninggalkan kami beberapa menit yang lalu setelah memberikan Laya nampan berisi penuh makanan.
Kami masih belum saling bicara, namun aku sedikit mendapat info dari pelayan mengenai kronologi yang terjadi pada adikku.
Ruangan ini sepi dan sempit, namun sangat rapi. Hanya berukuran sekitar 2x3 meter, terdapat sebuah tempat tidur ukuran tiga juga terdapat lemari kecil dan sebuah meja mini dengan dua kursi kaki empat.
Aku duduk di salah satu kursi itu, menyandarkan tubuh dan menopang kepalaku yang terasa sangat berat. Aku tidak pernah menyangka kalau akan menjadi seperti ini. Aku baru saja menerima banyak perawatan untuk lukaku, kini wajahku banyak plester juga perban, hampir seperti mumi lagi setelah sekian lama.
Apa yang akan kulakukan sekarang? Ini tidak benar. Namun aku tidak dapat berpikir dengan jernih.