=Author POV=
Saat kakaknya dan mantan ketua pasukan hijau sedang bertarung dengan para tim keamanan yang menjaga ketat Gedung Kuning, Laya menepi dan bersembunyi di balik salah satu dinding. Dia telah mengurungkan niatnya untuk menemui presiden. Langkah kakinya mulai dituntun oleh panjangnya kabel yang terhubung pada kaamera pengintai.
Seketika dia teringat dengan sebuah ruangan yang sempat dibahas oleh Raffan dengannya, ruangan yang dapat memantau semua kamera pengintai. Bukan hanya itu, dia juga masih penasaran dengan video di dalam disk yang sempat disinggung Raffan saat mabuk.
Jika itu hanya halusinasi, dia tidak akan menjadi panik. Namun jika memang video itu merupakan sesuatu yang sangat 'harta karun' maka dia harus mengetahui apa itu.