=Ami POV=
Cukup lama kami pada suasana yang hening. Aku dan Laya tidak lagi saling bicara, hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Mendadak aku teringat kalimat Raffan mengenai Cloud yang masih hidup. Entah kenapa namun hatiku mengatakan kalau pria itu kini telah mati. Kurasa ini juga alasan diadakan sebuah acara resmi di aula utama. Tadi tim keamanan yang menjaga kami juga sempat menyinggung tentang acara duka, aku yakin ini kematian Cloud.
"Apa ada kerabat elit yang meninggal? Kurasa acara ini sangat sakral, bukan acara diplomatik," tanyaku pada seorang pria berseragam merah yang berdiri di sampingku duduk.
"Ketua pasukan hijau," jawabnya singkat.
Benar. Itu adalah Cloud.
"Bukannya tadi ketua kalian mengatakan kalau aku tidak berhasil membunuhnya? Kenapa sekarang dia meninggal? Apa kalian yang membunuhnya?"