=Author Pov=
Digo menyalakan cerutunya, dia membuka kaca mobil dan menghembuskan asapnya keluar. Suasana hening, Sam dan Ge bahkan tidak mengatakan apapun.
Digo melirik keduanya bergantian, "Apa kalian satu paket? Setelah sekian lama kembali muncul di waktu yang bersamaan?" celetuknya.
"Kami sehati, satu jiwa," sahut Sam sekenanya.
Digo berdecak seraya menyeringai, kembali menghisap cerutunya yang membawa bau wangi khas tembakau wilayah Timur.
"Aku sangat ingin membawa kalian ke Gedung Kuning untuk di eksekusi. Dua orang pengkhianat pasukan hijau." Suara Digo terdengar mantap dan jelas.
"Bawa saja Ge. Aku tidak masalah," sahut Sam. Ge segera menolehnya kesal.
"Aku hendak mencari pasukan untuk menyerang Gedung Kuning. Kalian tahu? Mantan ketua pasukan hijau sudah tertangkap." Sam polos sekali. Dia seolah lupa kalau Digo adalah bagian dari orang yang hendak mereka serang.
"Apa katamu?" Ge dan Digo sama-sama ingin mendengar perkataan Sam dengan jelas.
