=Author POV=
Di desa Pemuda.
Elvano masih berdiri di depan rumah dengan tatapan kosong pada semua senjata yang tidak lagi tersusun rapi. Beberapa hasil panen paman dan bibi juga berantakan di sekitar senjata-senjata itu. Elvano sangat kesal karena ini sudah kedua kalinya gerobak miliknya hilang. Sebelumnya, paman Mada lah tersangkanya karena beliau meminjam untuk memuat hasil panen namun tidak memberitahu Elvano terlebih dulu. Kini, dia tidak tahu siapa yang membawanya karena sama sekali tidak ada komunikasi tentang pinjam ataupun sewa.
"Masuklah! Udara di luar sudah semakin dingin!" teriak Arlan yang memperhatikan pria muda berambut terang itu dari dalam rumah. "Gerobakmu tidak akan hilang, kuyakin ada warga yang meminjamnya sebentar," tambahnya lagi untuk menenangkan ELvano.