Chereads / Bad Memories / Chapter 10 - Apa Kabar Mantan?

Chapter 10 - Apa Kabar Mantan?

Setelah selesai makan gue dan Andre langsung bergegas ke kantor polisi. Oh iya, tadi Andre yang bayarin gue makan sekaligus yang bawa piring gue ke ibu warteg nya.

" Ayo Ndre ". Ajak gue setelah berada didepan kantor polisi lalu hendak berjalan masuk

" Dy...(melirik jam ditangan nya) Bentar lagi kan magrib, kita sholat dulu yuk ". Ajak Andre

" Oh... Yaudah ayo, bentar ya gue tanya orang sini dulu musholanya dimana "

Kebetulan ada dua orang polisi yang hendak keluar kantor

" Pak..... ". Panggil gue kepada polisi itu

" Iya... ". Sahut bapak polisi itu

" Maaf mau nanya, kalo mushola disini dimana ya pak? ". Tanya gue

" Mbak masuk aja, terus dari pintu masuk Mbak lurus aja mentok terus belok ke kanan ". Kata pak polisi itu

" Terima kasih ya pak... ". Gue menundukkan kepala (tanda hormat) lalu tersenyum

" Yuk Ndre... ". Ajak gue lalu menuju ke mushola

Setelah sampai di mushola gue di buat takjub karena musholah benar-benar bersih,tertata rapih dan wangi.

" Ndre.... ". Kata gue terkesima

" MasyaAllah ". Kata Andre yang berdiri di belakang gue setelah melihat mushola

" Petugas pembersih disini rajin ya ". Pungkas gue yang ternyata di sahuti oleh seseorang dibelakang gue

" Disini ga ada petugas pembersih kok, biasanya... kami setiap minggu selalu punya piket buat ngebersihin musholah ". Jelas seseorang dibelakang gue

" Kan sering digunain, tapi kok masih bisa rapih kaya gini Pak". Kata gue tanpa menoleh ke belakang

" Setiap kali kita selesai sholat kan masing-masing pada ngerapihin bekas mereka sholat". Terangnya lagi

" Wah.... Salut ya". Ujar gue takjub 

" Iya Mbak.... Kan sebagai muslim kita harus merawat rumah Allah ". Pungkas orang itu sekali lagi

Gue pun menoleh ke belakang untuk melihat dengan siapa gue berbicara

" Arief..... ". Teriak gue setelah melihat orang itu

" Arief? ". Gumam Andre sembari berusaha mengingat

" Apa kabar Rief? Udah lama banget ya kita nggak ketemu ". Tanya gue tersenyum sumringah

" Alhamdulillah baik, iya udah 8 tahun ya Dy setelah.... Kita putus ". Kata Arief

" (canggung) Oh iya Rief.. kenalin Ini (memengang pundak Andre) Andre rekan kantor gue "

" ( Menyodorkan tangannya) Arief "

" (Menyatukan kedua tangannya) Sorry, bukan muhrim ". Kata Andre nampak kesal

" Apaan sih lo!?". Gue mendorong pundak Andre

" Sholat.... Sholat woy, udah mau adzan tuh ". Ketus Andre lalu menuju tempat wudhu

Kami pun selesai sholat, saat keluar musholah heels gue udah nggak ada di rak sepatu mushola.

" Heels gue mana? ". Gue kebingungan lalu duduk di kursi depan mushola

" Ni (Arief meletakkan heels gue tepat di depan kaki gue) "

" Makasih ". Gue langsung memakai heels itu

" Yuk Dy... ". Ajak Andre

" Yuk Rief ". Ajak gue ke Arief yang sedari tadi berdiri didepan gue

" Iya Dy "

Kami bertiga berjalan beriringan, menuju tempat Arief kerja.

" Jadi... Polisi kenalan lo itu dia? ". Tanya Andre memecahkan keheningan

" Iya.. " jawab gue singkat

" Katanya kalian udah lama nggak ketemuan, tapi kok masih konten-kontenkan?".

" Iya.... buat jaga silahturahmi aja ". Jawab Arief sembari tersenyum melirik gue

" Sebenarnya jam kerja aku udah abis Dy, kita mau ngobrol disini atau di restoran aja? ". Lanjut Arief

" Hidih, aku... Akuan segala... ". Ketus Andre pelan

" Ehm... ". Gue bingung

" Audy udah makan! ". Ketus Andre lagi

" Oh gitu... Yaudah ngobrol disini aja". Kata Arief

" Basiiiii... ". Kata Andre pelan

" Diem nggak lo (mencubit lengan Andre) " bisik gue

" Ya abisnya.... Modus banget tuh cowok". Bisik Andre

" Audy... Sekarang makin cantik aja ya ". Kata Arief sembari menatap gue

" Apaan sih lo". Andre menarik gue  dari samping Arief

" Aw sakit Ndre... ". Gue mengelus tangan kanan gue yang ditarik Andre

" Ma.... Maaf Dy ". Andre memegang tangan gue

" Lepas!(menepis tangan Andre)Meja kerja kamu yang mana?". Tanya gue pada Arief

" Itu Dy (menunjuk meja kerja yang ada disudut kiri ruangan) "

" Oke.... Gue duluan ya". Gue bergegas ke meja kantor Arief

Setelah Andre dan Arief duduk gue langsung memberi sampel rambut Dimas

" Rief... Gue perlu bantuan lo"

" Bantuan apa Dy? "

" Gue mau lo nguji sampel rambut ini(menaruh rambut yang udah gue taruh di dalam kantong kecil) karena pemilik rambut ini diduga pecandu narkoba". Jelas gue

" Oke Dy. Besok aku kasih dirumah kamu ya". Kata Arief lalu tersenyum

" Nggak perlu... Ntar gue yang ambil kesini ". Ketus Andre lalu pura-pura tersenyum ke Arief

" O... Ke... ". Kata Arief mengerutkan keningnya

" Dy... Kita pulang yuk, ntar dimarahin Mama  (melirik ke Arief) kalo kamu pulangnya kemalaman". Pungkas Andre

" Yaudah Rief, gue pulang dulu ya "

" Iya Dy (Arief beranjak dari tempat duduknya) "

" Eh... Mau kemana lo?". Tanya Andre sinis

" Mau nganterin kalian... ". Jawab Arief

" Nggak perlu makasih.... Gue bawa mobil". Tegas Andre

" Nganterin ke depan doang " kata Arief

" Nggak udah!". Andre menolak dengan tegas

" Yaudah... Hati-hati ya Dy" Arief tersenyum manis

" Iya... ". Gue balik tersenyum ke Arief