Setelah selesai makan gue dan Andre langsung bergegas ke kantor polisi. Oh iya, tadi Andre yang bayarin gue makan sekaligus yang bawa piring gue ke ibu warteg nya.
" Ayo Ndre ". Ajak gue setelah berada didepan kantor polisi lalu hendak berjalan masuk
" Dy...(melirik jam ditangan nya) Bentar lagi kan magrib, kita sholat dulu yuk ". Ajak Andre
" Oh... Yaudah ayo, bentar ya gue tanya orang sini dulu musholanya dimana "
Kebetulan ada dua orang polisi yang hendak keluar kantor
" Pak..... ". Panggil gue kepada polisi itu
" Iya... ". Sahut bapak polisi itu
" Maaf mau nanya, kalo mushola disini dimana ya pak? ". Tanya gue
" Mbak masuk aja, terus dari pintu masuk Mbak lurus aja mentok terus belok ke kanan ". Kata pak polisi itu
" Terima kasih ya pak... ". Gue menundukkan kepala (tanda hormat) lalu tersenyum
" Yuk Ndre... ". Ajak gue lalu menuju ke mushola
Setelah sampai di mushola gue di buat takjub karena musholah benar-benar bersih,tertata rapih dan wangi.
" Ndre.... ". Kata gue terkesima
" MasyaAllah ". Kata Andre yang berdiri di belakang gue setelah melihat mushola
" Petugas pembersih disini rajin ya ". Pungkas gue yang ternyata di sahuti oleh seseorang dibelakang gue
" Disini ga ada petugas pembersih kok, biasanya... kami setiap minggu selalu punya piket buat ngebersihin musholah ". Jelas seseorang dibelakang gue
" Kan sering digunain, tapi kok masih bisa rapih kaya gini Pak". Kata gue tanpa menoleh ke belakang
" Setiap kali kita selesai sholat kan masing-masing pada ngerapihin bekas mereka sholat". Terangnya lagi
" Wah.... Salut ya". Ujar gue takjub
" Iya Mbak.... Kan sebagai muslim kita harus merawat rumah Allah ". Pungkas orang itu sekali lagi
Gue pun menoleh ke belakang untuk melihat dengan siapa gue berbicara
" Arief..... ". Teriak gue setelah melihat orang itu
" Arief? ". Gumam Andre sembari berusaha mengingat
" Apa kabar Rief? Udah lama banget ya kita nggak ketemu ". Tanya gue tersenyum sumringah
" Alhamdulillah baik, iya udah 8 tahun ya Dy setelah.... Kita putus ". Kata Arief
" (canggung) Oh iya Rief.. kenalin Ini (memengang pundak Andre) Andre rekan kantor gue "
" ( Menyodorkan tangannya) Arief "
" (Menyatukan kedua tangannya) Sorry, bukan muhrim ". Kata Andre nampak kesal
" Apaan sih lo!?". Gue mendorong pundak Andre
" Sholat.... Sholat woy, udah mau adzan tuh ". Ketus Andre lalu menuju tempat wudhu
Kami pun selesai sholat, saat keluar musholah heels gue udah nggak ada di rak sepatu mushola.
" Heels gue mana? ". Gue kebingungan lalu duduk di kursi depan mushola
" Ni (Arief meletakkan heels gue tepat di depan kaki gue) "
" Makasih ". Gue langsung memakai heels itu
" Yuk Dy... ". Ajak Andre
" Yuk Rief ". Ajak gue ke Arief yang sedari tadi berdiri didepan gue
" Iya Dy "
Kami bertiga berjalan beriringan, menuju tempat Arief kerja.
" Jadi... Polisi kenalan lo itu dia? ". Tanya Andre memecahkan keheningan
" Iya.. " jawab gue singkat
" Katanya kalian udah lama nggak ketemuan, tapi kok masih konten-kontenkan?".
" Iya.... buat jaga silahturahmi aja ". Jawab Arief sembari tersenyum melirik gue
" Sebenarnya jam kerja aku udah abis Dy, kita mau ngobrol disini atau di restoran aja? ". Lanjut Arief
" Hidih, aku... Akuan segala... ". Ketus Andre pelan
" Ehm... ". Gue bingung
" Audy udah makan! ". Ketus Andre lagi
" Oh gitu... Yaudah ngobrol disini aja". Kata Arief
" Basiiiii... ". Kata Andre pelan
" Diem nggak lo (mencubit lengan Andre) " bisik gue
" Ya abisnya.... Modus banget tuh cowok". Bisik Andre
" Audy... Sekarang makin cantik aja ya ". Kata Arief sembari menatap gue
" Apaan sih lo". Andre menarik gue dari samping Arief
" Aw sakit Ndre... ". Gue mengelus tangan kanan gue yang ditarik Andre
" Ma.... Maaf Dy ". Andre memegang tangan gue
" Lepas!(menepis tangan Andre)Meja kerja kamu yang mana?". Tanya gue pada Arief
" Itu Dy (menunjuk meja kerja yang ada disudut kiri ruangan) "
" Oke.... Gue duluan ya". Gue bergegas ke meja kantor Arief
Setelah Andre dan Arief duduk gue langsung memberi sampel rambut Dimas
" Rief... Gue perlu bantuan lo"
" Bantuan apa Dy? "
" Gue mau lo nguji sampel rambut ini(menaruh rambut yang udah gue taruh di dalam kantong kecil) karena pemilik rambut ini diduga pecandu narkoba". Jelas gue
" Oke Dy. Besok aku kasih dirumah kamu ya". Kata Arief lalu tersenyum
" Nggak perlu... Ntar gue yang ambil kesini ". Ketus Andre lalu pura-pura tersenyum ke Arief
" O... Ke... ". Kata Arief mengerutkan keningnya
" Dy... Kita pulang yuk, ntar dimarahin Mama (melirik ke Arief) kalo kamu pulangnya kemalaman". Pungkas Andre
" Yaudah Rief, gue pulang dulu ya "
" Iya Dy (Arief beranjak dari tempat duduknya) "
" Eh... Mau kemana lo?". Tanya Andre sinis
" Mau nganterin kalian... ". Jawab Arief
" Nggak perlu makasih.... Gue bawa mobil". Tegas Andre
" Nganterin ke depan doang " kata Arief
" Nggak udah!". Andre menolak dengan tegas
" Yaudah... Hati-hati ya Dy" Arief tersenyum manis
" Iya... ". Gue balik tersenyum ke Arief