*Jalan Didepan Komplek
Setelah terjadi kecelakan yang aku alami , akhirnya aku dan Ita memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Kecelakaan itu membuat badanku terasa sakit dan lecet. Bagian kakiku adalah bagian yang paling parah karena mengalami luka memar serta lecet hingga berdarah . Darah keluar dari lukanya memang tidak terlalu banyak namun cukup membuatku agak kesulitan berjalan saat ini.
Ita memiliki inisiatif untuk membantuku berjalan dengan meletakan satu tanganku di belakang tekuk kepalanya sehingga dirinya dapat membantuku berjalan untuk pulang. Ita memang sahabat yang baik. Ia akan sangat posesif bahkan akan marah jika aku melakukan hal bodoh seperti saat ini . Ya ! sudah bisa ditebak aku kena marah Ita saat ini.
Ita menghentikan langkahnya lalu memukul pelan kepalaku. "Terus kalo udah kayak gini siapa yang rugi ? kamu bukan ? Bukannya dapetin Adi malah kaki bonyok sama badan lecet - lecet , aku juga jadi capek tau ngejar kalian ". Kata Ita yang memarahiku.