Rama menjatuhkan dirinya kembali keatas kasur dengan perasaan kesal bercampur sedih. Pria itu nampak sangat kacau. Dia juga menutup wajahnya dengan satu lengannya. Rama berusaha untuk menenangkan diri tetapi pikirannya terus berpacu pada tunangannya tersebut. Rama berusaha tak menghiraukan pikirannya itu namun semakin dirinya tak ingin memikirkan tunangannya semakin pikirannya terus teringat oleh perempuan yang akan ia nikahi tersebut.