Bary yang diberikan mandat untuk menjemput Clara segera bergegas menuju bandara. Dia memacu mobilnya secepat mungkin dari rumah sakit permata agar sampai bandara lebih cepat. Bary membawa mobil sedan berwarna hitam dengan plat H 5678 GE. Mobil yang di kendarai Bary melesat menyisir setiap jalan yang dia lewati dari rumah sakit menuju bandara ahmad yani Semarang.
Bary menyadari keterlambatannya bukanlah hal yang patut dimaafkan terlebih jika melihat sikap bu Clara Sastronegoro yang sangat mengahargai setiap detiknya. Keterlambatan Bary untuk menjemput bu Clara bukan tanpa alasan melainkan adanya rapat mendadak yang ajukan beberapa petinggi menajemen rumah sakit agar tidak ketahuan bu Clara nantinya.