*Semarang .
Aku tak pernah mengerti mengapa Dave selalu saja menjadikanku istrinya disaat seperti ini. Dia bersandiwara seolah memang aku benar istrinya. Dia merawatku dengan sedemikian rupa. Jujur saja aku merasa sedikit tidak enak hati karena berulang kali aku masuk rumah sakit, berada di gendongan dia serta semua biaya dia yang membayar. Aku tak tau mengapa mungkin akan kutanyakan alasanya sembari mengucapkan terima kasih padanya.
Hari ini setelah pemeriksaan dokter, Dave menggendongku keluar dari ruangan menuju tempat pengambilan obat. "Kenapa gak pake kursi roda aja ". Kataku pada Dave. Lelaki itu menurunkan pandangannya ke arah aku yang berada dalam gedongan. "Ribet tau !". Jawabnya singkat.
"Hish ... ya udah turunin aku sekarang !". Kataku menuntut sembari terus bergerak agar bisa turun dari gendongan Dave .