"Hey." Sapa Michael pelan, matanya mengikuti bibirnya yang tersenyum.
"Ah," Gabby mengedipkan matanya beberapa kali, menggelengkan kepalanya dan menurunkan wajahnya. Dia semakin merasa malu ketika ia melihat bapak penjual es putar sudah menyelesaikan pesanan mereka, "M-makasih pak."
Pipi Gabby memerah saat ia mengambil gelas plastik es putar miliknya. Lalu, gerakannya diikuti oleh Michael, dia melihat tangan laki-laki itu melalui bahunya dan mengambil gelas plastik miliknya.
Aku kenapa sih? Kenapa jantungku berdetak dengan cepat? Apa jangan-jangan aku kebanyakan makan seafood?
Kali ini Michael dan Gabby berdiri dibawah halte bis sambil makan es puter mereka. Suhu dingin es puter itu tidak mampu menurunkan suhu panas di pipi Gabby. Bahkan jantungnya pun tetap tidak kembali berdetak dengan normal.
Angin malam hari itu tiba-tiba berhembus dengan kencang, membuat tubuh Gabby sedikit merinding. Sebelum ia dapat mengeluh, ia merasakan tubuhnya tiba-tiba menjadi hangat.