Perasaan vania saat ini sangat panik dia mondar mandir di depan ruangan operasi ditemani oleh addison dan juga gamma,theo dan andre yang menghilang tanpa kabar 2 minggu lalu,dan sekarang vania telah tahu jawaban dari mereka mengapa 2 minggu ini mereka tidak ada kabar sama sekali
Dan dokter keluar barulah vania berhenti mondar mandir
Flesback
"Tunggu!"Teriak seseorang dari sebrang jalan,dan menghampiri vania"Untunglah saya bertemu kamu disini"
"Anda siapa?"
"Kamu vania?"tanya orang itu
"I--iya pak"
"Perkenalkan saya addison papa dirga kamu kenal anak saya bukan?"ucap addison membuat vania terdiam
"I...iya saya kenal dengan a..anak anda"ucap vania gagap
"Bisa saya mintak tolong dengan anda untuk menjenguknya kerumah sakit nak vania?"ucap addison
Vania mengerutkan dahi,kerumah sakit?ngapain?
"Maksudnya pak?"
"Dirga masuk rumah sakit selama 2 minggu ini"
"WHAT?!,ke--kenapa saya baru tahu,lalu bagaimana kondisi nya pak?bisa saya ikut bapak keramah sakit??"kata vania cemas
"Kita berbicara di dalam mobil saja nak vania"ucap addison dan mempersilahkan vania masuk kemobilnya dan berangkat menuju rumah sakit
"Pak gimana kondisi dirga sekarang dan kenapa dia bisa masuk kerumah sakit?"tanya vania disela sela pejalanan
"Panggil saya om saja"
"Iya om"
"Om tidak bisa menceritakan semuanya kepada kamu apa yang terjadi,yang jelas dokter bilang dirga mengalami pendarahan yang cukup patal di bagian kepala mengakibatkan dia koma,dan akan di operasi sekitar jam 4 sore nanti"jelas addison
"Ya ampun dirga,, ke--kenapa sih gamma atau yang lainnya gak ngabarin vania.."kesal vania refleks sambil mengigit kuku jari nya dengan mata yang sudah melinang linang
"Gamma dan yang lain gak masuk kampus itu karna mereka sekarang lagi menyelidiki kasus yang membuat dirga kecelakaan"
"Oh.. Btw Om tau vania dari siapa?perasaan vania belum pernah ketemu sama om"sambung vania lagi
"3 hari yang lalu dirga sadar dari koma nya,pertama yang dia panggil itu nama kamu dan dia juga bilang kalau dia mau ketemu sama kamu,om mula nya gak tau kamu siapa,dan andre yang ngejelasin kalo dirga ada hubungan sama kamu,om udah nyari kamu dari 3 hari yang lalu tapi gak ketemu,dan hari ini om bersyukur udah ketemu sama kamu"jelas addison panjang lebar
"Maaf"
"Kenapa kamu mintak maaf"bingung addison
"Udah buat om susah karna nyari vania"
"Ini bukan salah kamu nak,ini kemauan dirga"ucap addison dengan senyuman
"Kamu suka dengan dirga?"
"iya.."Ucap vania,3 detik kemudian dia tersadar dengan ucapan dia tadi"Eh maksudnya bukan gitu om vania ga--"
"Sudahlah om suka kok kalo kamu sama dirga"goda addison membuat vania salah tingkah
Dan sampailah mereka di rumah sakit
Flashback off
"Bagaimana dok keadaan anak saya,operasi nya lancar kan dok?"tanya addison cemas mengenai putranya
"Dok kenapa diam saja,dirga gak kenapa-napa kan dok?!"Kata vania
"Tenangi diri kamu vania"ucap andre sambil mengusap bahu vania bersiniatif untuk menenangkannya
"Operasi nya berjalan dengan lancar pak addison,namun untuk saat ini pasien belum bisa di jenguk,biarkan dia istirahat dulu beberapa jam agar efek obatnya berjalan dengan baik"kata dokter itu
Vania dan yang lainnya lega dengan ucapan dokter tersebut
"Syukurlah"ucap gama
"Terimakasih dok,beri anak saya menanganan yang sebaik mungkin,berapapun bayarannya saya tidak peduli"ujar addison sedikit lega mengenai putra nya
"Pasti itu pak addison,kalau begitu saya permisi dulu"kata dokter
"Lo dimana aja sih selama ini! lo mikirin perasaan ami gak sih?!"ucap vania ke gamma dengan nada yang sedikit tinggi
"Sorry...,lo tau ami dimana?"
"Dia lagi otw kesini"beo vania
"kita ngomongnya diluar aja,nanti kalo disini mengganggu pasien lain"Ucap theo dan di angguki oleh andre gamma dan vania
"Yaudah kami permisi dulu om"ucap theo
"iya.."
-----
"Ini handpone dirga"Ucap andre memberi barang yang dipegangnnya ke vania,mereka sekarang ada di taman rumah sakit
Vania hanya diam melihat hanphone yang diberi andre kepadanya"Kenapa dirga bisa seperti itu?"tanya vania dan mengambil handpone yang dikasih andre
"Dirga kecelakaan setelah pulang dari acara pertunangan mama nya"
"Kok bisa?"
"Gue rasa ini udah direncanakan"kata gamma
"Kalian tau siapa orang yang bikin dirga celaka?"tanya vania
"Kita udah berusaha selama dua minggu ini,tapi gak ketemu"jawab gamma
"Gue punya pirasat kalo semua ini ulah alex"kata theo
"Apa? Alex?!"refleks vania,alex?apa alex yang dimaksud itu....kayaknya gak mungkin deh yang punya nama alex kan bukan dia doang pikir vania
"Lo kenal?"kata theo
"Ah..ngak gue gak kenal"ucap vania
"Gue juga mikir gitu,alex kan benci bangat sama dirga,dan kemarin terakhir menghubungi dia kan alex"kata theo lagi
"Gamma.."ucap seseorang gadis yang baru saja datang refleks membuat gamma,dan yang lain melihat kearahnya,gadis itu memakai celana jens panajang,baju kameja putih dan rambut pirangnya di sanggul membuat ia terlihat sangat cantik
"Ami..."ucap gamma"sayang...kamu kesini sama siapa?.."
Ami hanya diam,wajah sudah memerah,air matanya berlinang linang
"Gue mau keruangan dirga dulu,mi..gue tinggal gakpapakan?"tanya vania,dan di angguki ami"duduk sini"suruh vania, merangkuh ami untuk duduk di dikursi taman,lalu ia tersenyum dan menghapus air matanya,vania tau ami sekarang lagi kesal dengan gamma"Gue titip sahabat gue sama lo gam,jangan di apa-apain!"
"Gue pulang dulu,nanti gue kesini lagi,va lo gak pulang?"tanya andr
"Gue mau disini sampe dirga sadar"
"Serius?kalo mau pulang barang gue aja"
"Gue masih disini"
"Oh yaudah,gue pulang dulu"
"Nebeng bang"kata theo
"Sipp"balas andre,mereka bertiga pun beranjak dari taman,vania memasuki rumah sakit untuk keruangan dirga sedangkan andre dan theo menuju parkir,tinggal lah gamma dan ami berdua di taman
Gamma mendudukan bokong disebelah ami"Sayang..kamu apa kabar.."tanya gamma,dan ami masih diam dan menunduk
"Heii liat aku.."bujuk gamma dan membelai wajah ami dengan sayang
"Kamu tau? aku rindu bangat sama kamu..,boleh aku peluk?"tanpa menunggu persetuan ami gamma lansung memeluk ami dengan hangat membuat sang empu menangis
Ami melepas pelukannya dengan paksa dan memukul mukul dada gamma untuk meluapkan kekesalannya"kamu itu brengsek! Hiks...kamu kemana aja selama inii...kamu tau gak aku khawatir bangat sama kamu,kenapa kamu gak ngabarin aku hiks..hiks.."
"Apa aku gak berakti lagi bagi kamu?apa kamu punya yang lain yang bikin kamu nyaman?"
"Ami..maafin aku,aku bukan ngehindar dari kamu,tapi aku banyak urusan akhir-akhir ini"ucap dirga menghapus air mata ami yang terjatuh
"Setidaknya kamu ngasih kabar ke aku,walau pun singkat biar aku gak khawatir"kata ami
Gamma meraih kedua tangan ami dan menciumnya"Maafin aku sayang,dirga kecelakaan dan dia koma,aku dan yang lainnya hanya mau mencari tau siapa dalang dari semua ini"
Ami terkejut dengan perkataan gamma"ka..kamu serius?"
"Iya"
"Lalu gimana keadaan dia sekarang?"
"Dia belum sadar"
"Ohh"
"Kamu mau maafin aku kan sayang"bujuk gamma dan mencium kedua punggung tangan ami lagi, membuat sang empu perlahan tersenyum
"Iya..dan maafin aku udah berpikir yang enggak-enggak terhadap kamu"ucap ami tulus
"Ssttt..jangan sebut kata maaf,kamu gak salah"kata gamma membuat ami tersenyum
"Iya"
"Kita jalan-jalan mau?"tanya gamma
"Boleh"jawab ami
"Yaudah temanin aku keparkiran syang"kata gamma,dan mereka beranjak dari taman menuju parkiran karna mobil gamma diparkir di sana
----
Vania memasuki ruangan dirga,ia merasa tak tega melihat orang yang ia cintai di penuhi alat pernapasan dan infus, berbaring lemah dan selalu tertidur entah kapan dia bangun,vania menggenggam erat tangan dirga yang dingin dan pucat,dan memaksakan dirinya untuk tersenyum walaupun hatinya sakit melihat dirga seperti ini
"Haii"ucap vania dengan air mata yang sudah melinang
"Apa kabar"
"Kita udah dua minggu gak ketemu,kamu rindu gak sama aku?
aku sih kalo di tanya pasti jawab aku rindu bangat sama kamu"
"Ini handphone kamu..aku kembaliin,hp kamu kekunci aku gak bisa buka,tapi aku senang wallpaper handphone kamu poto aku"ucap vania meletakan hp itu di ranjang tempat dirga berbaring
"Matamu hari ini terasa sendu.. Jangan lama-lama sakit, aku ingin segera melihat senyummu lagi."
"Apa yang kau rasakan sekarang?Ah.. Aku benar-benar tak bisa melihatmu sakit. Cepatlah sembuh hiks.."
"Dirga..aku mau makan dikantin barang kamu lagi,kamu tau gak selama kamu gak masuk kampus,aku udah jarang kekantin,hari-hari ku membosankan dan melelahkan,itu semua karna kamu,kamu yang udah bikin aku begini,kamu yang udah bikin aku jatuh cinta sama kamu"
"Pokoknya gak mau tau,nanti pas kamu udah sembuh kamu harus beliin aku boneka beruang hiks..hiks..."
"Cepat sembuh..."
Tetttt...tettt...
Vania menghapus air matanya setelah mendengar suara handphone nya berbunyi,lalu dia melihat orang yang menelponnya,ternyata bundanya,ia melirik jam ditangannya barulah dia tersadar ternyata sudah jam 06:00,lalu ia memencet tombol hijau untuk menganggkat telponan bundanya
"Hallo bunda..."
"Sayang kamu dimana sekarang?kenapa jam segini belum pulang?"Tanya bunda di sebrang sana
"Maaf bun vania lupa ngabarin bunda tadi,boleh ya vania nginep dirumah sakit.."
"Kamu habis nangis nak?Siapa yang sakit?"
"Dirga..,dia kecelakaan"
"Astaufirullah ya ampun nak dirga,trus kondisi nya gimana sekarang"
"Dia baru habis operasi dan sekarang belum sadar,vania boleh ya bun nginap disini nemanin dirga"
"Kami yakin sayang mau nginap disana"
"Iya bun"
"Yaudah jangan macam-mcam dan jangan keluar dari ruangan dirga nanti kamu diculik orang"
"Bunda bisa aja"
"Yaudah assalamualaikum"
"Waalaikum salam bun"
Tuttt.....(sambungan terputus)
"Vania.."vania terkejut dengan kehadiran addison yang baru masuk diruangan itu ditemani oleh satu anak kecil
"Om.."sapa vania
"Kakak itu siapa pa?"tanya gadis berumuran 8 tahun itu kepada addison
"Ohh..dia itu pacar gak dirga"goda addison membuat vania salah tingkah
"Wah kak dirga punya pacar cantik ya pa,hallo kak aku erika adek kak dirga yang paling cantik"sapa erika dengan centil
"Haii..kakak vania"balas vania dengan tersenyum
"Kamu gak pulang nak vania?"tanya addison
"Vania mau nemanin dirga boleh ya om"ucap vania
"Kamu udah izin sama orang tua kamu?"
"Sudah om"
"Baguslah kalo mereka sudah tau,takutnya nanti mereka khawatir dengan mu"
Vania hanya tersenyum menanggapinya,ia lagi-lagi menggenggam tangan dirga dengan hangat,dirga sudah 2 jam tertidur setelah operasi,kapan dia bangun,namun semakin lama vania merasa aneh dengan tangan dirga,seperti dia merespon genggaman tangan itu,dan benar saja dirga sedikit menggerakan jari-jarinya
"Om dirga merespon genggaman tanganku"Ucap vania terkejud
"Dirga..."panggil addison kepada anaknya,dan tak beberapa lama dirga membukakan matanya perlahan
"Vania...."ucapnya dengan serak
bersambung