"Tante ingin sekali menemani kalian semua sampai acara selesai, tapi ada pertemuan penting yang tak bisa dilewatkan"
"Paman juga harus segera ke rumah sakit, ada pasien luka bakar yang—"
"Akh! berhentilah bicara dan cepat pergi!" potong Eugene. Ia langsung tahu setelah turun dari tangga, melihat kedua orang tuanya berpakaian tebal. Apa lagi kalau bukan hendak keluar rumah. "Dan jangan bicarakan tentang pasien Papa dong!"
"Hey, jangan bilang kalau kau takut?" goda Aiden.
"Bukankah kau yang takut sampai bersembunyi dibelakang Steven?" balasan ini datang dari Casey. Gadis ikal yang tadi menjadi pelaku utama menakuti Aiden.
"H-hey.. aku tidak takut, hanya terkejut saja," kilah Aiden. Telinganya merah padam menahan malu.