"Namaku Aiden dan kau tak perlu formal begitu. Walau kelihatannya aku lebih tua, tapi biasakanlah bicara santai saja," tutur Aiden sembari menepuk-nepuk punggung pemuda yang baru saja datang. "Tadi, siapa nama mu?"
"Steven," jawab Steven canggung. Ia baru saja berbicara dengan orang lain selain Eugene dan Bibi Chou. Rasanya cukup aneh mendapat perlakuan ramah seperti saat ini.
"Hey, Casey apa kau tak ingin berjabat tangan dengannya?" Aiden mengenyenggol bahu Casey yang masih saja membelakangi mereka. Seakan seluruh manusia menghilang dan hanya ada lembaran kertas yang sedari tadi menjadi fokusnya. "Maaf yah, mood nya sedang tidak baik," ungkap Aiden dengan berbisik. Ia tak ingin Casey mendengarnya dan malah membuat gadis itu lebih kesal.
'Seet—'