Waktu terus berjalan. Kesalahan yang dibuat saat ini bisa menjadi penyesalan di masa depan. Sebanyak apapun harta dan kekuasaan yang dimiliki belum tentu bisa menghapus penyesalan di masa lalu. Seperti kata pepatah, penyesalan adalah neraka terdalam seseorang.
Jika disadari lebih awal, kemungkinan masih bisa untuk diperbaiki walaupun belum tentu kembali utuh seperti sedia kala. Layaknya keramik yang pecah, tak mungkin akan mulus meski sudah disatukan dengan lem paling rekat sekalipun. Begitu pula sebuah perasaan. Bisa kuat seperti berlian namun tak jarang serapuh kaca.
"Bibi, sudah.. tenanglah.." yang bisa Steven lakukan hanya mengelus pundak wanita paruh baya didepannya. Bibi Chou tak berhenti terisak sedari tadi. Membuat Steven jadi terenyuh.
"Aku.. sudah melakukan kesalahan yang tak bisa ditebus lagi." Suara Bibi Chou masih bergetar. Steven tak menyela pembicaraan, hanya menunggu wanita itu menuntaskan ucapannya.