Kaki panjang terlihat memasuki rumah yang cukup luas. Langkahnya terkesan begitu ringan. Si pemilik kaki nyaris tak merasakan tapaknya di lantai. Seperti melayang.
"Kau baru pulang ?"
Eugene mengangguk tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Seperti ada sebuah lem yang merekatkan kedua bibir tebalnya. Tanpa suara Eugene menaiki tangga menuju kamarnya.
"Anak itu salah makan sepertinya.." gumam Lily melihat tingkah laku anaknya yang berubah 180° dari pada pagi harinya. Tak banyak pikir, wanita itu melanjutkan aktifitas menontonnya.
Pemuda yang sudah masuk dalam ruang kamarnya langsung menjatuhkan dirinya pada ranjang. "EEEEEMMMMMMHH!!" Teriakan Eugene terendam bantal.
Rasanya menggeletik. Kepalanya sampai pusing menahan perasaan membuncah ini. Eugene telentang menatap langit kamar berwarna putih.
Tangannya terulur ke depan wajah. Eugene dapat melihat telapak tangannya dengan jelas, telapak yang tadi pagi menyentuh kulit lembut Michelle.