Eugene menatap satu cup penuh ramen dengan kuah merah di depannya. Aroma lezat menguar seiring ia menghirup uap yang mengepul diatasnya. Tapi ingatkan Eugene jika ia tak kuat makan terlalu pedas. Terakhir kali ia makan 'Dakbal' (ceker ayam pedas) dirinya harus bolak-balik ke kamar mandi.
Eugene menoleh pada gadis di sebelahnya. Ugh, ia semakin tak bisa menolak. Michelle sudah membuatkan ramen untuknya.
"Kenapa hanya dilihat saja ? Kau tak suka ?" Michelle bertanya saat Eugene sama sekali tak menyentuh mie itu. "Tidak enak jika mie nya melar"
"Kalau begitu, makanlah bersamaku" sedetik kemudian Eugene langsung menutup rapat mulutnya. Benar-benar yah, mulut dan otaknya tak berjalan selaras.
"Kenapa harus ?"
"Anu, aku tak enak jika kau hanya melihat saja" pemuda itu mengalihkan pandangannya ke lain arah. Berada berdua saja sedekat ini dengan Michelle membuatnya mudah jantungan.