Di balik tiang listrik beton, tersembunyi dalam kegelapan, samar terlihat sebuah bayangan bergerak. Tak terlalu jelas, tapi Demi Tuhan! Eugene seperti melihat salah satu adegan penguntitan di sebuah film. Tapi ini adalah versi asli, dengan pemeran manusia sungguhan, yang mana berarti sebentar lagi akan ada tindak kriminal terjadi. Eugene memperhatikan dengan seksama, mengikuti arah pandangan sosok misterius itu.
Nafasnya tercekat di pangkal tenggorokan ketika menemukan gadis berjaket hitam dengan tudung menutupi sebagian wajah, masuk ke dalam jangkauan kamera pengawas. Tak perlu perhatian lebih intens untuk mengetahui siapa sosok gadis itu, dari helaian rambut berwarna kecoklatan dan postur tubuh ramping tinggi, jelas adalah Michelle.
Target penculikan yang sebentar lagi akan terjadi.
"Ah! Sial!"
Eugene berlari, tak peduli berapa kali kakinya menendang sudut meja, terpeleset, bahkan terhantuk tempat sampah. Masih fokus memperhatikan layar ponsel sembari berlari turun.