Chereads / UNWANTED MARRIAGE / Chapter 27 - 26. Informasi

Chapter 27 - 26. Informasi

Off day adalah tugas santai untuk Rian saat ini. Meskipun kegiatannya cuma duduk di asrama sambil isap rokok. Sambil menunggu balasan dari seseorang. Lima menit kemudian, hape Rian bergetar. Di lihatlah pesan dari hapenya, langsung dia membuang rokok ke sembarang tempat. Setelah itu dia mengambil jaket biru tua dari tempat duduk.

Di depan gerbang asrama seseorang berdiri sambil memainkan kunci keretanya di sana. Menutupi wajahnya dengan topi dia pakai, kemudian Rian pun menghampiri orang itu dengan menepuk bahu kanannya.

"Yuk, berangkat!" ujarnya, orang itu pun menurut, dan kereta mereka bawa pun meninggalkan asrama tersebut.

Di perjalanan itu, Rian pun memulai buka percakapan. Entah mereka akan ke mana, dengan kereta mereka gunakan.

"Elo yakin dia kenal sama cewek itu?" tanyanya meskipun suara sudah kencang kayak kingkong raksasa.

"Kenal! Kalau gak kenal, ngapain gua bawa elo jumpa dia!" jawabnya sambil teriak-teriak.

Rian kembali menegak, dan melirik sekitar jalanan kota filipina. Hanya kendaraan yang mereka punya ada kereta, satu jam sampai salah satu kafe tempat nongkrong, Rian dan juga temannya itu masuk ke kafe tersebut. Mereka mencari seseorang, di sana sudah ada seorang cewek berambut panjang sedang duduk sambil main notebook nya.

"Hei! Uda lama tunggunya?" sapa teman Rian pada cewek itu. Cewek itu pun langsung menoleh, dan sambut teman Rian dengan ramah.

"Eh, nggak kok," balasnya senyum, kemudian teman Rian pun masuk ke posisi dalam tempat duduk barulah disusul oleh Rian tentunya duduk bersebelahan sisi kanan dengan cewek itu.

"Kenalan dulu, Rian. Yang gua ceritain ke elo semalam?!" ucapnya beritahukan kepada cewek itu, lalu cewek itu pun menyambut dengan ulurkan tangan kepada Rian.

"Natalia!" sebut nya, Rian pun membalas, "Rian!" setelah berjabatan saling kenalan. Mereka pun mulai membahas inti cerita mengenai video tengah viral itu.

"Begini, Rian ini ingin tahu seluk beluk tentang cewek yang lagi viral soal beredarnya video itu. Gua gak tau soal cewek itu, karena elo satu daerah rumah dengan cewek itu. Ya, mungkin elo bisa bantu dia buat jelasin tentang cewek itu," ucapnya pada Natalia. Natalia pun melirih Rian sesaat.

"Eumm... begitu ya, memang sepenting apa sih ingin tahu soal cewek itu? Gua bukan gak maksud untuk menceritakan tentang cewek itu. Walau gua kenal banget sama keluarganya," kata Natalia, lebih dulu mempertanyakan kepada Rian.

"Mungkin elo merasa heran atas perjumpaan gua ke elo. Gua cuma ingin tau tentang cewek yang lagi viral ini. Bukan apa-apa, gua merasa ada yang nggak beres sama kasusnya. Apalagi video itu jelas-jelas hasil editan, bukan? Jika pun dia seorang cewek baik-baik? Apa bagaimana?" jelas Rian mempertanyakan kepada Natalia soal kasus video itu.

Tidak mungkin Natalia tidak tau soal video, paparazi saja lebih cepat daripada kasus berita tersebut. Natalia menutup notebooknya, kemudian dia menyandarkan dirinya di badan sofa itu. Sekali lagi menatap sejenak wajah Rian dan juga temannya. Temannya cuma mengangkat satu alis dan senyum.

Natalia menarik napas sangat dalam, sebelum dia menceritakan tentang cewek satu kampung dengannya. Natalia juga tidak ingin menceritakan kepada siapa soal cewek itu. Melihat Rian, Natalia percaya, cowok ini tidak akan sembarang membocorkan seluk beluk cewek itu.

"Sebenarnya gua nggak pantas menceritakan pribadi seseorang, karena lo sudah datang jauh-jauh dari asrama lo, gua akan ceritakan sepengetahuan tentang dirinya," kata Natalia serius. Rian pun bersiap mendengar semua cerita dari Natalia.

"Lo tenang saja, gue nggak akan bocorkan hal itu. Asal lo cerita tentang cewek itu," ucapnya kemudian.

Di tempat kafe tersebut, perbincangan antara Natalia kepada Rian dan juga temannya itu. Saat Natalia menceritakan tentang cewek itu. Rian antusias menyimak sangat baik, bahkan menanyakan soal bagaimana cewek itu bisa tiba di negara ini.

"Terus, bagaimana dia bisa tiba di sini? Apa dia kerja juga di sini?" Rian bertanya, walau masih samar-samar cerita dari Natalia.

"Gua juga nggak tau sebenarnya, gua tau dia tiba di sini atas perintah dari mantan bos abangnya. Meskipun kasus dari abangnya ditutup oleh keluarganya saat mama gua ke rumah dia untuk beli bahan dapur. Mamaku melihat bahwa abangnya telah pulang dengan keadaan sehat, dan terdapat bekas pukulan. Kemudian ada juga orang lain tidak melihat anak perempuan yang selalu menjaga anak iparnya itu," jawabnya

Rian mengernyit merasa kasus soal cewek itu kurang akurat. Rian melirik sebentar wajah Natalia. Rian curiga kalau Natalia tidak menceritakan sedetail nya. Ada sesuatu disembunyikan oleh cewek. di sebelahnya.

"Begitu, ya. Apa mereka nggak tau soal video soal putrinya? Mereka juga nggak tau kalau anak perempuannya sedang mengalami...."

"Soal itu gua nggak tau," potong Natalia lalu dia melihat jam tangannya, dia bersiap-siap untuk beranjak dari tempat kafe ini. Rian bisa melihat sikap cewek itu terlihat sangat tergesa-gesa.

"Sori, gua ada janji sama teman lain, sekali lagi gua nggak bisa menceritakan sedetail soal kasus video cewek itu. Kalau elo mau tau soal cewek itu, elo bisa tanya sama Aming. Mungkin dia bisa bantu elo, soalnya yang gua tau, Aming paling dekat sama cewek itu, bahkan mereka berdua sahabat baik," ujar Natalia beranjak dari tempat kafe tersebut. Rian pun tidak menyahut saat Natalia pergi meninggalkan Rian dan temannya di sana.

Setelah diberitahukan nama Aming, Rian pun juga beranjak meninggalkan dari tempat itu, buat cowok itu heran sama sikap Rian itu. "Woi! Elo mau ke mana?" teriak cowok itu. Rian pun menoleh, "Balik asrama, thanks ya, gua balik pakai taksi saja! Sori uda repotin elo!"

Cowok itu mendeceh, "Ck! Seberapa pentingnya itu kasus si cewek itu, sih? Sampai penasaran banget!" gerutunya, mau tak mau ikut meninggalkan tempat kafe itu.

Rian mengeluarkan ponselnya dan mencari nama kontak di sana. Setelah nada panggilan tersambung, "Elo di mana sekarang?" tanya Rian pada seberang telepon.

[ "Mes! Kenapa?" ]

"Oke! Gua ke sana! Jangan pergi ke mana pun!" Rian menutupi panggilan telepon itu, dan mencegah mobil taksi tersebut, setelah itu dia masuk lalu meminta supir itu ke tempat tujuan.

Sementara di Mess putra, Aming yang sedang main game Dota di layar komputernya, saat menerima panggilan telepon dari Rian. Membuat dia semakin bertanda tanya, maksud perintah itu apa? Seperti terlihat penting banget gitu.

10 menit kemudian, suara ketukan pintu dari kamar Aming terdengar. Aming yang lagi seru main game nya pun di tunda. Dia melepas earphone di sana, dengan segera buka pintu itu. Dengan cara tidak sopan Rian langsung masuk tanpa menyambut pemilik kamar ini. Untung kamar Aming pada tidak ada anak-anak lain. Aming memang sedang off sama seperti Rian juga.

"Gua butuh penjelasan lo sekarang!" Tanpa sebab musabab Rian malah menerobos dan beri pertanyaan pada Aming. Aming malah semakin bingung sama temannya ini. Wajah berkeringat mungkin Rian tidak pakai lift, pasti pakai tangga darurat, terus rambut sedikit berantakan.

"Penjelasan apa?" Aming malah bertanya kepada Rian.

"Soal video viral cewek itu yang digilir oleh dua pria asing!" jawab Rian cepat, ekspresi Aming berubah seketika setelah disebut nama cewek itu.

"Gua sudah jawab ke elo, gua nggak kenal cewek yang elo maksud!" ucap Aming seakan menghindar dari permasalahan itu.

Rian berharap kalau Aming mau menjelaskan. Setelah menyebut cewek itu, Rian mendapat sesuatu yang sama dengan lihat wajah Natalia tadi.

"Benarkah? elo nggak kenal cewek itu? Padahal gue berharap elo mau cerita soal cewek itu, bahkan gue sampai berjumpa dengan orang yang tau tentang cewek itu. Tetapi dari sikap bicara orang itu sama seperti ekspresi lo sekarang. Sebenarnya apa yang terjadi dengan cewek itu? Gue dengar kalau elo sangat dekat sama dia? Apa jangan-jangan video yang beredar itu adalah elo?"

*****