Dalam balutan setelan tuxedo berwarna biru, Edward berjalan memasuki gedung perusahaan Gibran. Gedung itu tampak megah dan memiliki 17 lantai, karena mertuanya itu memang kaya raya dan memiliki banyak cabang perusahaan. kekayaanya Hampir sama dengan Dina.
Edward bejalan dengan langkah santai menyusuri koridor-koridor gedung itu dan menaiki lift menuju lantai 16 di mana ruangan Viona berada.
Saat memasuki lift, Edward tidak sengaja masuk bersama seorang gadis berparas cantik. Hidungnya mancung, alisnya agak tebal, bibirnya sexy dan matanya yang lentik. Sesekali dia melirik gadis itu. 'Cantik, tapi Luna lebih cantik darinya,' batinnya yang masih saja mengagungkan mantan kekasihnya.
Gadis itu menoleh pada Edward yang sedang meliriknya. Dia memberikan senyum ramah, lalu kembali fokus menatap ponselnya.
"Apa kamu karyawan di sini?" tanya Edward datar.
"Iya," jawab gadis itu sembari melemparkan senyum manisnya, lalu balik bertanya, "apa anda juga karyawan di sini?"