Saat sudah sarapan, Ethan berinisiatif membawakan sarapan untuk Luna. Dia menyiapkan sup ayam buatan Ira dan juga membuatkan susu rasa coklat.
"Sayang, sarapan dulu," seru Ethan sembari mendudukkan dirinya do tepi ranjang tepat di samping Luna.
"Aku kira kamu sudah berangkat," sahut Luna Dengan tatapan datarnya.
Ethan menghela napas, merasa tidak diinginkan kehadirannya di kamar itu. Dia segera beranjak dari ranjang dan pamit untuk berangkat ke kantor.
"Aku berangkat."
Luna mengangguk dan membiarkan Ethan berangkat tanpa memberinya ciuman seperti biasanya. Pria itu tampak kecewa, tetapi sang istri juga masih merasa benci juga. Suasana pagi itu tak seindah seperti biasanya.
Ethan keluar kamar menuruni anak tangga dengan perasaan gundah sembari memakai dasinya. Biasanya Luna yang memakaikan dasi dan selalu memberi pelukan mesra, menciumi tuxedo nya yang harum sebelum berangkat.
'Aku rindu kamu istriku yang manis dan manja,' batinnya.