Pria itu yang mendengarnya langsung menyunggingkan kedua sudut bibirnya setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di sampingnya saat ini.
Daniel merasa bahwa ini bukanlah sesuatu yang biasa karena laki-laki itu berkata benar adanya. Seperti tergerak untuk selalu menyuruhnya menjaga Ametsa.
Tiba-tiba saja ingatannya tertuju ke kejadian beberapa waktu lalu uang di mana ternyata ia tersadar dan dirinya merasa bahwa berada di tempat yang berbeda.
"Itu hanya pikiranmu saja, percayalah padaku bahwa Ametsa pasti baik-baik saja. Jika pun ada sesuatu yang membuatnya menangis, kita pasti akan segera mengetahuinya."
"Bagaimana mungkin? Ametsa tidak akan pernah mau berkata jujur kepadaku."
"Jika bukan padamu, bisa saja padaku atau ... Meyra."
Daniel yang mendengar itu langsung menghela nafas sejenak, laki-laki tersebut memikirkan seorang gadis yang berada di depan sana.