Malam itu dengan sangat terpaksa Jilly harus kembali memasuki mobilnya untuk pergi ke rumah Daniel. Selama perjalanan laki-laki itu terus saja megumpati saudaranya tersebut hingga tidak terasa kini ia sudah berada di sana. Dirinya dengan cepat keluar dari dalam mobil lalu melangkahkan kakinya mendekati sebuah pintu utama dari rumah besar yang sedang di datanginya tersebut.
Jilly mengetuk pintunya beberapa kali hingga akhirnya seseorang pun membuka pintu dan terkejut dengan keberadaan dari seorang wanita yang berdiri di hadapannya itu.
"Kau, ayo silakan masuk lebih dulu."
"Terima kasih, Bibi. Apakah Daniel ada di rumah?"
"Ya, kau ingin bertemu dengannya?"
"Iya, Bibi. Ada yang harus ku bicarakan dengannya."
"Oh, oke, baiklah. Tunggu sebentar, akan ku panggilkan lebih dulu."
"Iya, Bibi. Terima kasih."