Seina hanya bisa terdiam menatap ibunya yang berjalan menjauhinya. Setidaknya hari ini ia sudah mendengar kejujuran dari mulut ibunya, setidaknya Adiguna memanglah adalah ayah kandungnya. Ada sedikit rasa lega karena apa yang selama ini ia ingin tau kini sudah ia dapatkan. Meski memang kini masih ada rasa penasaran yang tersisa karena ibunya masih menyembunyikan tentang siapa yang mengancam ibunya. Hingga membuat ibunya terpaksa berbohong dan menutupi semuanya.
Kenapa ibu terlalu takut dengan orang yang mengancamnya. Merelakan hidupnya larut dalam kesendirian dan menutupi Segalanya selama 22 tahun.
***
"Jika anakku dengan Santi memang sudah meninggal lalu Seina anak siapa? Siapa ayahnya? Kenapa Santi masih tak mau jujur?" gumam Adiguna dalam perjalanan pulangnya. Sambil menyetir ia masih saja membayangkan pertemuannya tadi dengan Santi.
