"Ya mungkin kita berdua patut mendapatkan piala karena telah berhasil menipu semua Orang." imbuh Devan dengan tawa mirisnya.
Devan Dan Seina bicara di sudut ruangan yang sepi dimana tak ada yang mendengar mereka. Tamu-tamu satu persatu mulai pulang karena acara yang sudah selesai setelah menyantap hidangan yang dibuat sendiri olah Santi. Kini tinggal Devan dan rombongannya yang masih tinggal.
Oma Laura tampak berbincang dengan Santi dan terlihat sangat akrab. Mungkin mereka berdua merasa cocok karena sama-sama hanya tinggal sendiri. Oma Laura ternyata menyukai Santi meskipun hanya sendiri tapi bisa mandiri dan membesarkan Seina dengan baik.
"Kami pamit dulu. Dua bulan lagi adalah pernikahan kau tenang saja semuanya biar aku dan Devan yang mengurusnya."
"Tapi Bu Laura, apakah kita tak bisa merayakan pernikahan disini juga? Karena tentu saja para warga desa disini juga ingin menghadiri pernikahan Seina nantinya."