Anxia yang terbangun lebih dulu keesokan paginya. Tubuhnya seketika menegang saat merasakan ada sesuatu yang mengukung tubuhnya.
Apakah dia diikat? Apakah dia ditangkap oleh musuh? Tapi bukankah dia tidak ditangkap oleh siapa-siapa kemarin malam?
Anxia mendongakkan kepalanya untuk melihat lebih jelas orang yang telah mengikatnya dan napasnya tercekat saat dia merasakan bibirnya nyaris bersentuhan dengan bibir suaminya.
Anxia mencoba mengingat kembali apa saja yang terjadi semalam dan dia baru ingat bahwa dia memang tidur di kamar Richard.
Tubuh Anxia segera menjadi rileks setelah mengingat kembali apa-apa saja yang terjadi kemarin malam.
Dia sama sekali tidak pernah menyangka dia akan menangis didepan pria ini dan bahkan mencurahkan segala isi hatinya yang membuatnya tertekan selama dua hari ini.
Pria itu juga mendengarnya dengan penuh perhatian dan membiarkannya memukulnya tanpa melawan.
Anxia agak menjauhkan kepalanya untuk melihat wajah suaminya dengan lebih jelas.