Setelah bercakap-cakap ringan selama beberapa menit, Anxia memutuskan untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Belanda.
"Elliot, sebenarnya ada berapa banyak bahasa yang kau kuasai?"
Untuk beberapa saat, Elliot merasa ragu untuk menjawab, namun akhirnya dia membuka tangannya dan menunjukkan angka tujuh dengan jari-jarinya.
Melihat jawaban ini, Anxia tersenyum dengan puas dan mengelus puncak kepala putranya dengan sayang.
"Kalau begitu nanti disaat kau bertemu dengan Lori, kalian bisa saling bertukar bahasa. Tapi aku sungguh berharap kalian tidak merahasiakan sesuatu padaku atau pada ayah kalian."
"Papa dan mama tidak bisa berbicara bahasa lain selain Inggris dan Mandari?"
"Bisa, tapi jumlah bahasa kami tidak sebanyak Lori atau kau. Yah, setidaknya kami sedikit mengerti disaat Lori berbicara bahasa lain. Tapi dia tidak memiliki lawan yang sebanding dengannya, jadi dia mulai malas menggunakan bahasa yang jarang digunakan."
