Keesokan harinya, seorang pelayan yang berasal dari warga lokal mengetuk pintu kamar Anxia dan memberitahunya bahwa sang Nyonya rumah ingin bertemu dengannya.
"Aku mengerti, aku akan kesana beberapa menit lagi."
"Nyonya menginginkan kehadiran anda sekarang."
Anxia memutar matanya dengan malas mendengar penegasan dari pria paruh baya tersebut seakan Anxia adalah seorang pegawai yang harus segera memenuhi perintah dari bossnya.
Anxia bukanlah seorang pegawai dari Loraine Shu, melainkan anak perempuan wanita itu. Tapi tampaknya, semua orang disini menyamakannya seperti seorang anak buah kepercayaan wanita itu.
Yah, tentunya Anxia tidak menyalahkan mereka karena tampaknya ibunya sendiri juga memperlakukannya seperti seorang ketua mafia terhadap anak buahnya.
Sungguh… untuk apa dia pergi ke sini bila ternyata dia hanya dimanfaatkan oleh ibunya sendiri dan merugikannya?
Pada akhirnya, Anxia keluar dari kamarnya dan mengikuti pria itu menuju ke tempat dimana ibunya berada.
