Anxia membuka pintu kamar Michelle, lalu berjalan menghampiri sang kakak yang tampak nyaman berbaring di atas ranjangnya.
"Jiejie?"
"Hiks. Xiao Xia sudah tidak menyayangiku lagi. Xiao Xia akan pergi dari sini."
Anxia kecil merapatkan bibirnya dan mengernyitkan kening mendengar isakan sang kakak.
Entah kenapa dadanya terasa sesak dan hatinya merasa sakit saat mendengar suara sedih sang kakak.
Kalau bisa, Anxia tidak ingin pergi dari rumah ini. Kalau bisa, dia ingin keluar dari cengkeraman master Yu dan hidup ditengah keluarga Wong seperti ini.
Walaupun Tuan dan Nyonya Wong bukanlah orangtua kandungnya, Anxia masih bisa merasakan kasih yang tulus dari mereka. Ditambah lagi, dia memiliki seorang kakak yang cantik yang selalu memanjakannya dan tidak pernah merasa iri terhadapnya.
Anxia tidak ingin berada di tempat lain selain bersama keluarga ini.
Tapi... apa daya yang ia punya?