Jleb! Jleb! Jleb!
Anxia bisa mendengar suara peluru yang menembus sebuah tubuh manusia.
'Bruk!'
Dia bahkan bisa mendengar sebuah tubuh jatuh terhempas ke tanah. Dia yakin tubuh tersebut sudah tidak memiliki nyawa mengingat betapa akuratnya bidikan seorang penembak jitu seperti Wang Xuemin.
Bruk. Bruk. Bruk. Brukbrukbrukbruk.
Anehnya, dia mendengar suara 'bruk' yang lainnya dan disusul dengan suara yang sama berulang kali.
Tunggu dulu. Jika dia yang tertembak dan terjatuh ke tanah, seharusnya dia tidak bisa lagi mendengar suara kan? Anxia bahkan seharusnya sudah terjatuh ke tanah tapi dia masih bisa merasakan kakinya masih berdiri tegak menopang tubuhnya yang dipenuhi dengan luka-luka memar.
Anxia membuka matanya dan sangat terkejut akan apa yang dilihatnya. Belasan orang yang tadinya menyerangnya kini terhempas ke tanah dengan lubang kecil pada kepala mereka.
Tidak ada satupun yang selamat dan tinggal dirinya seorang diri yang berdiri di tengah-tengah mayat tersebut.