Dimulailah permainan tebak-menebak ala iblis wanita, Qiao Anxia. Jika dirasanya Quinn tidak menebak dalam waktu sepuluh detik, Anxia akan melempar pisau kembali membuat Quinn semakin panik dan tidak bisa berpikir jernih.
"Pakaian." Jleb! "Aaaa!"
"Lanjut." ucap Anxia dengan santai.
"Perhiasan." Jleb!
"Lanjut."
Dan begitu seterusnya hingga Quinn sudah tidak bisa lagi melihat Anxia karena matanya berlinang dengan air matanya sementara seluruh tubuhnya terasa nyeri karena ada goresan-goresan luka akibat lemparan pisau Anxia.
Anxia sengaja membidik pisau dengan ahli untuk menimbulkan luka seperti dicakar tapi tidak benar-benar melukai hingga kedalam.
Dia masih belum ingin membuat gadis itu pingsan kehabisan darah, dan dia tidak ingin suaminya membencinya karena telah membunuh anggota keluarga ibunya.
Karena itu, Anxia hanya menikmati momen ini seakan dia mendapatkan mainan baru.