Richard duduk di kursi kayu sambil memosisikan tubuh istrinya di atas pangkuannya dengan posisi duduk miring.
Kemudian tanpa suara, Richard mengelus bagian kepala Anxia dengan sebelah tangannya yang melingkari tubuh mungil istrinya. Di satu sisi, tangan Richard yang lain menepuk punggung tangan Anxia dengan lembut seakan memberitahu gadis itu, bahwa dia akan selalu bersamanya.
Richard tidak akan pergi kemana-mana dan akan selalu setia menemaninya tidak peduli masalah berat datang menghampiri mereka.
Menerima perlakuan yang lembut dan penuh dengan kasih sayang seperti ini membuat hati Anxia semakin menyempit.
Dia masih belum bisa memikirkan kemungkinan bahwa Richard tulus menyayanginya. Dia masih mengira, sikap dan segala perbuatan Richard terhadapnya hanya karena dia adalah wanita yang telah melahirkan anaknya.