Aku memperhatikan dengan serius cara Mas Ardan membuat puding. Mulai dari mengocok lepas telur. Kemudian dilanjut mencampurkan semua bahan.
"Kenapa kita nggak pake agar-agar yang sudah berwarna aja sih, Mas? Jadi nggak perlu pakai ini." Aku menunjukkan pasta pandan yang tadi Mas Ardan suruh beli juga.
"Kalau pakai pasta lebih wangi dan warnanya bisa kita sesuaikan."
Aku ber-oh-oh ria sembari memperhatikan dia mencampur semua bahan. Dia menyalakan kompor. Mengadukannya sebentar dan mendiamkan.
"Kita diamkan ya, agar santan dan telurnya menggumpal seperti rumput laut. Kalau kamu mau rumput lautnya terlihat besar-besar jangan sering diaduk. Jika ingin rumput lautnya kecil dan halus sebaliknya harus sering diaduk," jelasnya.
"Oh, begitu."
"Tumben banget mau belajar bikin kayak gini."
Aku nyengir. "Pengin aja sih, emang nggak boleh?"